Dan oleh karena itu, setelah kita mengetahui faktanya antara otak kiri dengan kanan. Dalam meningkatkan kerja otak pada anak usia dini. Anak usia dini dapat dikatakan merupakan masa keemasan (Golden Age). Dimana pada masa ini anak mengalami perkembangan serta pertumbuhan yang sangat pesat dikarenakan pada usia ini stimulus yang kita berikan pada anak akan sangat berpengaruh pada kehidupan anak di masa yang akan mendatang.
Membangun otak anak usia dini dalam meningkatkan daya kreatif serta kemampuan kognitif pada anak, maka dapat dilakukan beberapa upaya atau latihan. Praktik membangun otak merupakan latihan yang merangsang pikiran serta mengaktifkan sel untuk menghasilkan koneksi yang lebih lanjut. Dan dalam hal ini otak akan lebih cepat menangkap serta berkembang.
Ketika otak anak terus mendapatkan latihan serta stimulasi yang tepat. Maka mengajarkan anak bagaimana berpikir dan meningkatkan kemampuan otak pada anak untuk dapat lebih siap menjalani kehidupan di masa depan. Anak akan mendapatkan stimulus dari orangtua dan guru di sekolah. Orangtua di rumah serta guru di sekolah dapat di ibaratkan sebagai jendela pengetahuan bagi anak. Karena dalam hal ini orang yang lebih dewasa memiliki peran andil dalam perkembangan serta pertumbuhan anak usia dini dalam mengoptimalkan potensi serta pertumbuhan dari anak.
Tujuan lainnya dalam menstimulasi anak yakni meningkatkan daya kerja serta berpikir kritis pada seorang anak usia dini. Namun, kita sebagai orangtua/ guru juga harus memperhatikan agar anak tidak terlalu merasa terbebani dengan banyaknya informasi serta data yang masuk diharapkan informasi tersebut dapat di serap oleh anak dengan baik. Serta anak  mampu menyimpan fakta informasi dan sesuatu hal yang sangat kritis dengan sangat cepat.
Kita dapat mendorong serta menstimulasi anak misalnya dengan mendorong anak untuk berpikir kritis dengan menjelaskan sesuatu atau mainannya. Lalu, kita juga dapat menggunakan metode tanya jawab mengenai suatu hal yang sederhana misalnya tanyakan pada anak mengenai kegiatan yang dilakukannya pada hari tersebut. Dari beberapa stimulasi yang diberikan secara tidak sengaja anak juga akan belajar berdasarkan pengalaman yang ia rasakan serta ia lihat dari sekitarnya. Dan dapat dikatakan kecerdasan yang diperoleh oleh anak juga dipelajari berdasarkan pengalamannya.
Anak-anak dalam hal ini juga harus diperhatikan antara jadwal belajar dengan bermain, anak harus menginvestasikan aktivitas sehari-hari mereka agar terlibat dalam upaya membangun serta meningkatkan kerja otak secara optimal. Otak anak usia dini akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat, namun sayangnya menghabiskan banyak waktu ketika anak mengalami hal yang justru melemahkan pikiran serta mengurangi persepsi mereka. Hal tersebut sangat mengganggu anak dalam pertumbuhannya,.
Orangtua harus memperhatikan serta membatasi penggunaan gadget atau media elektronik lainnya. Agar hal tersebut tidak berpengaruh pada perkembangan otak dari anak yang sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Jika anak mengkonsumsi media, vidio, termasuk berita atau budaya yang tidak sesuai dengan perkembangan, karena pada usia dini anak memiliki sikap imitasi (meniru). Maka jika hal tersebut terjadi anak akan mudah meniru konten yang ditayangkan pada media yang tidak sesuai dengan usia serta perkembangannya.
Hal yang dapat dilakukan orangtua adalah dengan mendampingi anaknya belajar di rumah. Lalu, sesekali mengajak anak berkegiatan di luar misalnya seperti taman agar anak bisa merefresh otaknya dan memiliki semangat dalam melakukan aktivitasnya. Bermain dengan anak juga menstimulasi serta menjadi waktu yang berkualitas (quality time) dengan keluarga. Nah, taukah kalian apa yang dimaksud dengan intelegensi? Mungkin sebagian orang masih belum mengetahui makna dari hal tersebut.
Definisi Intelegensi
Manusia menganggap bahwa kecerdasan sebagai suatu sifat, kekuatan, namun saat kita mendefinisikan secara jelas hal tersebut tidaklah benar. Intelegensi merupakan nama lain dari kecerdasan. Pada dasarnya, kecerdasan adalah kemampuan memecahkan masalah, terutama masalah bertahan hidup, termasuk dari kemampuan mencari makanan dan tempat tinggal, melawan pesaing seksual, atau melarikan diri dari predator yang membahayakan dirinya.
Kecerdasan dapat dikatakan bukan suatu hal yang tunggal. Melainkan mencakup kemampuan mengumpulkan pengetahuan, belajar menjadi kreatif, membuat suatu strategi serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Hal ini dapat terlihat pada berbagai perilaku, mulai dari reaksi bawaan atau insting hingga tingkatan belajar yang berbeda dan semacam kesadaran.