Mohon tunggu...
Laila Nur Fitria
Laila Nur Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

"Lakukan apapun yang ingin kamu lakukan, impianmu adalah milikmu sendiri. Jangan perdulikan apa yang orang pikirkan tentangmu"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apakah Ukuran Otak Manusia Mempengaruhi Kecerdasannya?

1 Mei 2022   00:12 Diperbarui: 11 Mei 2022   11:10 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hai teman- teman semuanya, alhamdulillah kita masih terus bisa berjumpa kembali untuk bersama-sama belajar mengenai otak kita yang menyimpan segala misteri yang harus di ungkap kebenaran serta faktanya.  Jika kita sebelumnya telah membahas mengenai sistem saraf pada masa anak usia dini. Nah, kali ini kita akan mengungkap secara mendalam tentang otak dan intelegensinya. Materi tersebut sangat menarik untuk dibahas serta diperdalam apakah antara otak dengan intelegensi saling berkaitan. Yuk simak materi Berikut.

Otak merupakan suatu organ/ struktur utama yang paling kompleks serta dapat dikatakan penuh misteri dan teka-teki yang perlu untuk diungkap. Di alam semesta ini dapat di lihat jumlah bintang yang banyak di galaksi ketika kita memandang ke angkasa. Namun jumlah tersebut masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah sel saraf pada otak manusia yang akan terus berkembang seiring dengan tahapannya. Sel saraf pada manusia ketika masih di dalam kandungan dikatakan sudah sangat berkembang apalagi jika nanti anak sudah di lahirkan dan menjadi dewasa. Perkembangan yang terjadi akan semakin pesat dengan di dorongnya stimulus dan respon yang terjadi.

Banyak orang yang mengatakan bahwa memiliki ukuran otak yang lebih besar dapat memiliki kecerdasan yang tinggi serta IQ yang lebih tinggi pula. Selain itu, terdapat banyak pernyataan yang juga mengatakan bahwa ukuran otak dari seorang individu dapat di lihat serta di nilai berdasarkan lebar dari dahi (kening) tiap individu tersebut. Jika diibaratkan seperti hal nya oranglain pada umumnya, seseorang yang mempunyai jidat "jenong" atau lebar pasti akan dikatakan sebagai orang yang sangat pintar.

Namun, pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah Swt dengan keistimewaan masing-masing begitupun otak serta pemikiran tiap individu. Oleh karena itu, tiap manusia dalam mengungkapkan pendapat/ pemikirannya akan terdapat perbedaan dalam perspektif atau pandangannya. Ketika kita berdiskusi dengan kelompok belajar, maka dalam forum diskusi tersebut akan banyak sekali muncul perbedaan pendapat. Akan tetapi, dengan perbedaan pendapat tersebut justru memperkaya pemikiran yang luas dan di cari kesepakatan untuk mencapai mufakat dalam berdiskusi kelompok.

Otak manusia pada dasarnya memang berbeda-beda, namun apakah benar jika ukuran otak manusia menentukan bahwa seseorang tersebut memiliki kecerdasan atau indikator dari kecerdasan individu itu sendiri. Lalu, apakah ukuran otak manusia mempengaruhi kecerdasan?

Sebuah riset yang diterbitkan oleh Jurnal Neuroscience and Behavioral Reviews menyatakan bahwa manusia yang mempunyai otak dengan ukuran yang besar bukanlah menjadi suatu penentu/ jaminan dari individu tersebut untuk memiliki IQ yang sangat tinggi. Pada zaman saat ini, seseorang yang memiliki IQ yang tinggi menjadi salah satu hal yang di ukur ketika kemampuan serta kecerdasan manusia secara rasional.  Senada dengan hal tersebut beberapa peneliti dari Austria, Belanda serta Jerman juga menyatakan hal yang sama bahwa dengan membandingkan hasil tes IQ dan mencoba menghubungkannya dengan beberapa IQ peserta yang mejadi sampel penelitian tersebut. Dan ukuran otak dapat di ukur dengan metode pencitraan otak manusia dalam beberapa riset yang sama.

Pada keseluruhan atau banyaknya penelitian yang memperlihatkan bahwa ukuran (volume) otak manusia hanya memainkan peran kecil dalam kinerja tes IQ pada individu tersebut. Walaupun terdapat beberapa hal yang dapat diamati, namun hubungan antara volume pada otak dengan tingkat kecerdasan manusia sangat kecil sekali. Struktur serta integritas otak manusia memiliki peran yang sangat penting dalam fondasi biologis dari tingkat kecerdasan pada seseorang.

Beberapa peneliti juga mengungkap bahwa laki-laki cenderung memiliki ukuran otak yang lebih besar jika dibandingkan dengan perempuan. Volume otak dari laki-laki diperkirakan memiliki ukuran sekitar 10% lebih besar jika dibandingkan dengan otak perempuan. Namun perbedaan stuktur otak ini tampaknya terjadi pada kemampuan bertanggungjawab dalam kinerja kognitif. Akan tetapi, secara keseluruhan dapat dikatakan tidak ada perbedaan signifikan dalam kecerdasan jika dilihat berdasarkan jenis kelamin atau gender seorang individu tersebut.

Teori Otak Kanan atau Otak Kiri, apakah hal tersebut dikatakan mitos?

Banyak yang mengatakan bahwa otak manusia hanya di dominasi oleh salah satu bagian dari otak tersebut. Otak pada manusia memang terbagi menjadi dua bagian yang terdiri dari otak kanan serta otak kiri. Namun faktanya, belum ada penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa otak manusia hanya di dominasi oleh salah satu bagian saja.

Beberapa peneliti terkemuka menyatakan bahwa memang teori antara otak kanan dengan otak kiri adalah sebuah mitos belaka. Salah satunya yakni ilmuwan terkemuka Jerry Anderson dari University of Utah yang telah melakukan penelitian lebih dari seribu otak manusia. Ia membandingkan cara kerja otak dari sisi yang berbeda. Namun, ia juga mengatakakan bahwasannya penelitian yang dilakukan untuk menegaskan bahwa teori otak kiri vs otak kanan hanyalah mitos. Menurutnya, beberapa orang ada yang lebih metodologis, logis kognitif, dan yang lainnya tanpa adanya hambatan, serta secara spontan. Akan tetapi, tidak ada hubungannya dan perbedaan dari setiap tingkat fungsi otak kiri dan otak kanan.

Berdasarkan banyaknya penelitian yang dilakukan oleh para peneliti mengenai hal tersebut. Jadi, dapat dikatakan memang sampai saat ini belum ditemukan teori/ bukti yang kuat mengenai otak kiri atau kanan yang lebih dominan. Baik otak kanan maupun otak kiri merupakan kedua sisi otak yang memiliki peran dalam menjalankan seluruh koordinasi pada tubuh manusia. Kedua sisi otak tersebut akan saling terhubung serta berkomunikasi dalam menjalankan fungsinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun