Mohon tunggu...
Lailan Syafira
Lailan Syafira Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saat ini (2011) aktif di Forum Lingkar Pena Sumut, Forum Komunikasi Nasyid Indonesia, KAMMI Sumut, ILMIBSI, Senat Mahasiswa Fakultas Bahasa & Sastra Universitas Medan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Afifah dan Malam Berdarah di Pandan

4 November 2011   19:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:03 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Afifah, apa kau menyayangi ayahmu?” Tanya etek Rasidah. Afifah terkejut medengar pertanyaan etek Rasidah itu. Kenapa dia tiba-tiba menanyakan itu? Afifah lalu mengambil sebatang kayu, dan menuliskan sesuatu di atas pasir

Iya, aku sangat menyayanginya

“Apa kau menyukai perempuan yang di bawa ayahmu tadi?”

Tidak

“Apa kau mau dia jadi pengganti ibumu?”

Tidak. Tidak ada yang bisa menggantikan posisi ibu di hatiku

“Kalau begitu, bunuh mereka!”

Apa?!!! Afifah benar-benar terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh etek Rasidah padanya. Membunuh?!! Bagaimana bisa dia membunuh lelaki itu? Walaupun pernah terbesit keinginan untuk membunuhnya di benak Afifah, namun sungguh Afifah tak berani melakukan itu.

Kenapa aku harus membunuh mereka?Tulis Afifah lagi.

“Kau membenci ayahmu kan?”

Ya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun