Mohon tunggu...
Laila NurulAndini
Laila NurulAndini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya Mahasiswi UIN Jakarta memiliki hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menceritakan Kembali Film KKN di Desa Penari

12 Maret 2023   15:55 Diperbarui: 12 Maret 2023   15:51 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mengalami kejadian itu, peserta KKN pria dan wanita yang awalnya tidur di tempat terpisah. Pria di Posyandu, sementara yang wanita tidur di rumah warga, kemudian tidur dalam satu tempat yang sama hanya dipisahkan dengan sekat bambu anyam. Dilakukan seperti itu karena menurut Pak Prabu, Widya harus selalu dijaga, tidak boleh ditinggalkan sendirian. 

Hari demi hari mereka lalui tiba dimana  Ayu dan Bima melakukan hubungan yang tidak seharusnya mereka lakukan di tempat pemandian para penari. Sesungguhnya, tempat yang dikunjungi oleh Bima dan Ayu dalam kisah KKN Desa Penari adalah lokasi keramat yang tidak boleh dimasuki oleh manusia. Hingga Badarawuhi marah dan mengutuk mereka. Badarawuhi dikisahkan sebagai ratu penguasa dan salah satu pemilik sinden (tempat mandi para penari) di hutan. 

Badarawuhi ini menempel pada tokoh bernama Widya, yang sejak awal kedatangan sudah mendengar suara gamelan di tengah hutan. Dalam cerita film KKN di Desa Penari, Badarawuhi adalah sosok siluman yang sangat cantik dan digambarkan sebagai seorang penari bertubuh ular dengan ciri khas berselendang. Akibat perbuatannya Ayu dikutuk menjadi seorang penari dan menggantikan posisi Badarawuhi, sementara Bima, harus mengawini Badarawuhi dan kemudian melahirkan ribuan anak yang berwujud ular.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun