Mohon tunggu...
Laila NurulAndini
Laila NurulAndini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya Mahasiswi UIN Jakarta memiliki hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menceritakan Kembali Film KKN di Desa Penari

12 Maret 2023   15:55 Diperbarui: 12 Maret 2023   15:51 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum Wr.Wb 

Saya Laila Nurul dari Prodi Perbankan Syariah akan menceritakan ulang film yang diceritakan oleh Naila Nazula yang berjudul KKN Di Desa Penari.

Penulis                : SimpleMan

Genre                   : Cerita horor 

Penerbit              : Bukune

Tanggal terbit  : 13 September 2019 

Film KKN di Desa Penari diadaptasi dari salah satu cerita horor yang telah viral di  tahun 2019 melalui Twitter menurut pengunggah, cerita tersebut merupakan kisah nyata yang terjadi pada enam mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) disebuah desa di Jawa pada 2009. Tak berjalan mulus, serentetan pengalaman horror pun menghantui mereka hingga program KKN tersebut berakhir tragis. 

Cerita bermula dari sekelompok mahasiswa bernama Nur, Widya, Ayu, Bima, Anton dan Wahyu yang mendapat tempat KKN di sebuah kota. Ayu merupakan orang yang punya andil besar agar mereka bisa mendapatkan izin untuk melaksanakan KKN di desa tersebut. Mereka berenam menuju desa tersebut dengan menaiki mobil dan berhenti di jalur alas karena untuk menuju desa itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. 

Hari pertama mereka lalui dengan kondisi yang masih aman belum mengalami gangguan-gangguan, tetapi tidak dengan Nur. Nur, melihat sesosok wanita. ia sedang menari di atas batu kilatan matanya tajam, dengan paras elok nan cantik, si wanita, tersenyum menyambut tamu yang sudah ia tunggu. melihatnya dari balik jalan lain, Nur mendapati si wanita sudah hilang tanpa jejak. ia tahu dirinya sudah di sambut dengan entah apa itu. 

Keesokan harinya, Pak Prabu menemani mereka berkeliling-liling desa, melihat proker yang sudah diajukan oleh Ayu. Selanjutnya, mereka menuju sinden atau kolam air dengan bentuk menyerupai candi kecil, yang akan dijadikan proker, di mana nantinya sungai dan sinden bisa terhubung seperti jalan air. 

Kejadian demi kejadian janggal mulai dirasakan Widya. Seperti ketika Widya terkejut melihat Nur berlenggak-lenggok layaknya penari profesional di tanah lapang depan rumah. Cerita berbeda dari sudut pandang Nur, malam itu dia tidur dan bermimpi melihat Widya sedang memeluk ular, Nur terbangun dari mimpinya karena mendengar keributan di luar yaitu ketika Widya ditemukan sedang menari di tempat yang sama seperti Nur. 

Setelah mengalami kejadian itu, peserta KKN pria dan wanita yang awalnya tidur di tempat terpisah. Pria di Posyandu, sementara yang wanita tidur di rumah warga, kemudian tidur dalam satu tempat yang sama hanya dipisahkan dengan sekat bambu anyam. Dilakukan seperti itu karena menurut Pak Prabu, Widya harus selalu dijaga, tidak boleh ditinggalkan sendirian. 

Hari demi hari mereka lalui tiba dimana  Ayu dan Bima melakukan hubungan yang tidak seharusnya mereka lakukan di tempat pemandian para penari. Sesungguhnya, tempat yang dikunjungi oleh Bima dan Ayu dalam kisah KKN Desa Penari adalah lokasi keramat yang tidak boleh dimasuki oleh manusia. Hingga Badarawuhi marah dan mengutuk mereka. Badarawuhi dikisahkan sebagai ratu penguasa dan salah satu pemilik sinden (tempat mandi para penari) di hutan. 

Badarawuhi ini menempel pada tokoh bernama Widya, yang sejak awal kedatangan sudah mendengar suara gamelan di tengah hutan. Dalam cerita film KKN di Desa Penari, Badarawuhi adalah sosok siluman yang sangat cantik dan digambarkan sebagai seorang penari bertubuh ular dengan ciri khas berselendang. Akibat perbuatannya Ayu dikutuk menjadi seorang penari dan menggantikan posisi Badarawuhi, sementara Bima, harus mengawini Badarawuhi dan kemudian melahirkan ribuan anak yang berwujud ular.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun