Wallahu a'lam. Lagi-lagi ini adalah pikiran liar saya.
Rakyat akar rumput seperti saya hanyalah penikmat drama-drama politik yang setiap hari ramai disuguhkan di laman medsos. Hingga samar melihat berita mana yang hoax dan fakta. Teknologi canggih sekarang dengan mudah memanipulasinya. Dan terjadilah saling serang antar kubu demi membela jagoannya.Â
Sehari lagi pemilu akan dilaksanakan. Tentu saya sudah punya pilihan yang tentunya melewati proses pengamatan dan analisa yang cukup panjang.
Meski kita ketahui bersama, tidak ada capres yang tidak ingin negaranya maju dan lebih baik. Semuanya memiliki tujuan dan cita-cita mulia. Tapi manusia tidak ada yang sempurna, semua memiliki kelebihan dan kekurangannya. Oleh sebab itu, kita bisa menentukan mana pemimpin yang sedikit mudharatnya.
Ada Paslon kubu yang bilang bahwa jika tak memilih Paslon X maka perlu dipertanyakan keislamannya?Â
Seketika langsung ngakak saya, maaf! tolak ukur keislaman seseorang tidak berlandaskan dengan pemilihan pimpinan ya! Auto blunder dan menurut saya tidak layak jadi pemimpin negeri ini. Lucu-lucu sekali memang orang-orang ini! Demi kekuasaan sampai ber-statement demikian.Â
Mohon maaf ya kalau ada yang tersinggung. Hehe
Setelah berkali-kali menyimak berita, debat, track-record, visi-misi paslon, jujur hati nurani saya jatuh pada nomor dua, pak Prabowo dan Mas Gibran.Â
Banyak alasan saya mengapa memilih beliau. Bukan karena Gimik gemoy atau apalah lainnya.
Yang paling sangat dasar adalah dari karakter beliau yang sangat kelihatan tulus dan rendah hati tapi tak menghilangkan jiwa tegas militer dan patriotiknya. Dan yang paling saya suka adalah tidak suka menjatuhkan lawan. Sebab menurut saya karakter atau akhlak adalah poin pertama dan utama. Bahkan dalam Islam dituturkan bahwa Adab lebih didahulukan daripada ilmu.Â
Saya memang tidak pernah bertemu dan kenal beliau, tapi Gusdur aja pernah menyampaikan jika orang yang paling ikhlas untuk negeri ini ya Beliau, Pak Prabowo.Â