Mohon tunggu...
Puisi

Puisi | Cinta

15 Desember 2017   00:35 Diperbarui: 15 Desember 2017   01:20 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nuansa indah melukis kisah.

Uraikan rasa yang tak sempat terungkap.

Relakan diri melawan terjalnya badai masa depan.

Lalu, sejenak ku termenung.

Akankah ada masa dimana aku bersamamu?

Iya... Itulah tanyaku.

Lalu, sejenak ku berfikir dengan keras.

Akankah kau benar-benar ada di masa depanku?

Tanyaku dalam angan penuh harap.

Untukmu, seseorang yang selalu ada di setiap bait doaku.

Laksana mentari menerangi jalanmu untuk bertemu denganku.

Muhammad,, dan entahlah siapa namamu?

Ucapku, yang tengah teriang tentangnya.

Ferdinand de Saussure, Itulah bapak Linguistik Modern.

Iya, kini ku mulai mengerti makna kisah ini.

Dirimulah, ya dirimu duhai sang pelipur laraku.

Arti bahwa kamulah yang pantas menjadi ayah dari anak-anakku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun