Mohon tunggu...
Laila Dzuhria
Laila Dzuhria Mohon Tunggu... Penulis - Parenting and Family Bloger

Ibu dua orang putra ini hobi sekali menulis sejak duduk di bangku sekolah dasar. Namun, setelah kelahiran putra keduanya ia lebih menekuni dan fokus pada dunia pengasuhan dan keluarga. Tulisan-tulisan ini ia tuang atas ilmu yang telah didapatkan dari ahli dan berhasil diterapkan pada buah hati, sehingga ia tuangkan kembali melalui aksara untuk berbagi ilmu kepada parent lainnya. Semoga tulisan dalam blog ini dapat membantu parent pembelajar, ya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bebas Calistung Merupakan Praktik Baik dalam Merdeka Belajar bagi Anak

14 Mei 2023   09:41 Diperbarui: 14 Mei 2023   09:48 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“eh anakku sudah bisa baca dong” 

“anakku juga, lho! Bacanya pintar banget“

“untung deh ya anak kita sudah bisa baca, tulis, dan berhitung  jadi kita tenang mau masukin SD nanti.”

“ah kalau si Gatot masih belum bisa  baca. Diajarin ogah-ogahan anaknya. Tau deh ntar SD-nya gimana? Takut ketinggalan aku, ntar teman-temannya sudah bisa  baca, dia belum lagi.” 

Sepotong obrolan para ibu disaat sore hari, yang memiliki anak rentan usia 4-5 tahun. Buah hati mereka sejak kecil sudah dimasukkan ke lembaga pendidikan yang berfokus pada calistung.

“Mbak, aku mau curhat deh, itu si Rini (5th) sudah bosan sekolah, harusnya dia SD tapi sekolah nggak mau terima dia, karena umur. Dan kalau masih harus tinggal kelas di TK B dia sudah bosan.“ keluh seorang ibu muda yang memiliki putri sangat pintar, bisa membaca, menulis, berhitung, dan  hafalan lancar sejak usia 4 tahun.

“Memang Rini masuk sekolah waktu PAUD usia berapa, Mbak ?”  tanyaku.

“Sebelum 3 tahun sih, maksudnya biar dia mau sosialisasi aja gitu. Tapi ternyata diajarin calistung juga” jawab ibu muda tersebut.

Sontak aku terkejut, “belum usia 3 tahun sudah disekolahkan dan diajarkan calistung?????????” gumamku dalam hati.

Rasanya sedih sekali! Jika, kita sebagai orangtua melek akan ilmu pengasuhan, kita akan tahu, belajar bersosialisasi tidak harus menyekolahkan anak.  Belajar sosialisasi bisa dari saudara-saudara atau orangtua, misalnya belajar berbagi dan mempertahankan haknya.

Jikalau anak tersebut masih takut bertemu dengan orang asing saat usia belum 3 tahun, itu adalah hal wajar. Karena, anak  yang masih berusia 1 sampai 2 tahun masih mencari tempat berlindung, yaitu orangtuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun