Mungkin banyak yang terjadi saat ini pelajar yang arogan, karena sejak dahulu fokus pada kepintaran semata, tetapi lupa bahwa ada adab dan empati yang harus dibangun lebih dahulu baru kognitif.
Alhamdulillah sekali kami mendapat kesempatan dari Allah untuk menyekolahkan anak kami di Sekolah Alam Kebun Tumbuh, yang sudah menjadi Sekolah Dasar penggerak dan terakreditasi “A”. Alasan kami memilih sekolah terebut, karena satu visi dan misi dengan kami, yaitu mengedepankan ahlak, kepemimpinan, kewirausahaan, dan logika.
Dimana praktik baik dalam meredeka belajar sangat diterapkan oleh Sekolah Alam Kebun Tumbuh. Anak-anak belajar dari mana pun. Implementasi dari hal konkrit ketika mengajarkan anak berhitung sangat menyenangkan, seperti berhitung memakai media daun dan batu.
Beberapa waktu lalu, anak-anak belajar tentang laut, dan mereka mendapat ilmu tidak hanya dari kelas, tetapi sambil bermain rakit, dan dijelaskan secara detail terjadinya laut.
Anak-anak sangat senang bersekolah, karena di sana peserta didik tidak dibebankan oleh tugas, dan mampu mengembangkan ide-idenya. Anak-anak merasa bahwa sekolah adalah hal yang menyengangkan bukan sebuah beban.
Belum lama ini anakku menceritakan di sekolahnya ada ular, dan ditangkap oleh petugas kebersihan sekolah, saat itu anak-anak sedang belajar, dan ada seorang guru memberi tahu, “ularnya sudah ketangkap!!” langsung anak-anak SD kelas 1 berhamburan lari ke halaman dimana ular tersebut ditangkap.
Mungkin bagi sebagian orang ini aneh, “orang lagi belajar kok malah keluar kelas?” Tetapi, inilah wujud implementasi belajar dari mana saja. Anak-anak diajarkan cara menangkap ular dan pak Ikhsan yang menangkap ular tersebut menjelaskan bahaya bisa ular.
Belum lagi, Sekolah Alam Kebun Tumbuh mendukung anak-anak untuk kreatif dan memiliki jiwa kewirausahawan. Ya, dimana banyak murid yang diijinkan berjualan hasil karya mereka. Murid serta fasilitator pun turut membeli. Menurutku, inilah wujud mendukung kreatifitas anak-anak.