"seandainya mereka mempelajari suply and demant seperti para intelektual ? mungkin mereka tanam sedikit saja.., dan pasok kepasar secara terbatas ? maka harga akan melonjak ? maaf saya ber andai andai "
4. PENUTUP
Saudaraku, dalem hal HARTA , ALLAH bertanya , dari mana kita dapet & bagaimana kita manfaat kan,
Tapi dalem hal ILMU, ALLAH bertannya , bagaimana ilmu kita manfaat kan.. ' saat ini kita tebalik, pada ilmu lua biasa kita peduli..., Perguruan tinggi ternama.. ? S1,S2, Phd dst......., tapi bagaimana manfaat nya ? kita punya IPB, kemana alumninya.. ? kalo beras dan bawang pun kita import, Kita punya ITB, kemana alumninya ? kalo jalur PANTURA jadi proyek ABADI, bagaimana di daerah ..? kita punya UI .siapapun president nya MENKEU nya hampir pasti dari UI, tapi HUTANG KITA MENINGKAT TAJAM, RAKYAT MAKIN MELARAT," Gayus buktikan para penegak HUKUM ,permainkan HUKUM , .......Saudaraku, ALLAH dengan Rahman & Rahim nya, beri kita NEGERI YANG LUAR BIASA , tanah nya luas dan subur, kekayaan alam nya, melimpah, Hutang gunung lautan.., "
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّ:١٣]" nikmat mana lagi yang hendak kau dustakan ? Mari kita merenung sejauh mana ilmu ya kita miliki kita manfaatkan..! Soal harta ? berapa banyak kita tak lg sensitif atas rezki yg kita dapet, ? yg penting LEGAL " peduli setan, emm, Nazarudin buktikan...bagaiman anggaran negara di rekayasa dan proyek tidak berbasi kepetingan rakyat....., semua proses itu di lakukan dengan legalitas .., dan KPK, berputar putar pada fakta hukum.., kalo pembuktian terbalik ? "DAN SEMUA KORUPTOR PASTI KELUARAN PERGURUAN TINGGI..., DIMANA LETAK SALAH NYA DUNIA PENDIDIKAN ?
akhrinya tak ada gading yg tak retak, saya mohon maaf pada semua pembaca, atas hal hal yg kurang berkenan selamat bulan ramadhan , semoga ramdhan ini hijrahkan hati dan fikiran kita.. pada yg ALLAH RIDHOI.., terlalu berat untuk jadi MANUSIA SEMPURNA,................, namun .MENSYUKURI YG KITA MILIKI SERTA TETAP SEMANGAT DAN YAKIN DALEM IHKTIAR, ' KESEMPURNAAN ITU KITA RAIH,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H