sudah menjadi rutinitas ,menjelang puasa lebaran, harga kebutuhan meningkat itnggi , dan para intelektual, birokrat, pengambil keputusan, akan mengatakan, "permintaan meningkat maka harga menjadi i melonjak, dan kita amini semua itu bertahun tahun, sebagai sebuah kebenaran,,,,,, MARI KITA JERNIH LIHAT PERSOALAN,, '
1. BELAJAR DARI NABI YUSUF,
Demand & suply yg di ajarkan dalem ilmu ekonomi bukan lah hal yg baru, nabi yusuf as, sudah praktekan itu, al kisah raja bermimpi, tentang 7 ekor Sapi gemuk di makan oleh, 7 ekor sapi kurus..., para ahli nujum (baca intelektual ) Istana gagal menafsir mimpir raja...., Maka di panggil lah nabi jusuf yg ketika itu di penjara karena "fitnah " istri raja, maka yusuf menjabarkan.. tentang mimpi raja.., akan ada masanya dalem 7 tahun panen berhasil baik, dan kemudian di ikuti dengan 7 tahun juga panen yg buruk..... " apa yang harus di lakukan.. ? raja meminta solusi.... ! " Ketika panen besar  jangan takabur.., dengan  ber foya foya,  " melain kan  ketika Panen Besar, hiduplah dengan  secukupnya,sisanya di simpan  dan  ketika  paceklik , bagikan pada rakyat  dengan adil....,  maka kita akan lewati  masa paen dan paceklik dengan stabil,   ,"inilah  ilmu suply & demand " itu    maka Raja  membebaskan nabi yusuf as dari penajra dan menadjikan nya , BENDAHARA NEGARA.., SEMACAM BULOG LAH, Nabi yusif bekerja dengan penuh amanah, adil  dan bertanggung jawab,   " tidak dengan rekayasa, triki triki yg kita sebut kiat, " alhamdulilah persoalan  terlewati dengna bijak..  tanpa gejolak kelaparan pada rakyat k  dan import yg habisi devisa kerajaan ...
2. REALITASÂ YANGÂ KITAÂ HADAPI,
Para intelektual para birokrat, tahu persis,  kapan  akan ramadhan dan lebaran, setahun  sebelum nya sudah di ketahui, bulan dan tlg nya sudah pasti, tercetak di kalender,  " pastinya maju 10 hari setiap tahun,
TAPI  MENGAPA..  MEREKA GAGAL   MENSTABILKAN  HARGA HARGA...KEBUTUHAN RAKYAT ? dan  Berkliah dengan teori  SUPLY AND DEMAND ? berapa lama mereka berguru ? GELAR ,S1,S2, Phd.. dst ?
dimana letak  Ke AHLIAN   MEREKA ?apa yg mereka lakukan ?  jawab nya,  sederhana..  DIMANA  NURANI MEREKA ..?Ini persoalan  nurani.....". KEPEDULIAN  " mereka pendusta agama, tidak peduli pada yatim dan msikin, dan celakalah shalat nya,(qs al maun )   karena yg tunduk dan rukuk  hanya fhisik nya, hati dan fikiran n ya jauh.. dari RUH ILLAHIAH , indikator nya, tak peduli  kebijakan nya miskin kan rakyat,....Karena persoalan nya  mereka  ketahui.........., mereka belajr banyak.  , tapi ilmu itu  di gunakan tebalik,   ketika tahu ,permintaan tingg  i'SUPLY DI TAHAN,  KEBUTUHAN POKOK DI TIMBUN "..... atau  suply di kurangi atau di biarkan  maka harga melonjak ..., ini  yg kita sebut tak punya nurani, tidak amanah....,tamak dan rakus,  semoga allah jaga kita dari sifat rakus dan tamak.
3. BELAJARÂ DARIÂ KETULUSANÂ PETANIÂ TIMUNÂ SURI ,
Setiap  memasuki dan selama bulan suci  ramadhan,  Pasar di banjiri..    buah timun suri serta kolang kaling,
mereka tahu.   bulan ramadhan  rakyat butuh  timun suri kolang kaling, untuk berbuka...,permintaan akan timun suri dan kolang kaling akan tinggi, para petani itu tau,  mereka tidak belajr soal suply and demand
maka pada waktunya  mereka bertanam dan panen  pada saat menjelang dan selama ramadhan, mereka faham siklus ini karena  proses bertahun tahun..,  " dan mereka banjiri pasar dengan   timun suri , kolang kaling dengan  harga yg terjangkau...,  mereka bekerja tulus tanpa rekayasa, triki triki  mendongkrak harga,