Masihkah kau ingat hari itu?
Saat kita membincangkan lelah dan syukur
Dimana kita mengusap keringat dengan lembut
Menikmati waktu yang masih berjalan
Katamu, hidup adalah keterlemparan
Memasuki gelanggang dengan segala daya upaya
Entah kita bisa menang atau kalah
Tapi mau tak mau, hidup harus dijalani, katamu
Aku masih ingat saat engkau berpesan sebelum beranjak:
"Mungkin saja hidup ini hanyalah permainan belaka, Tuhan mungkin sedang asyik bermain, dan kita adalah permainan itu. Tapi tak usah engkau terlalu banyak pusing. Jalani saja".
Malam ini aku merenungkan kembali kata-katamu itu
Sambil berharap kau kembali mendekat
Aku rindu mendengar cerita dan pesan-pesanmu
Bercerita tentang keterlemparan itu