Tentu saja raibnya minyak goreng di pasaran membuat Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi panik dan bingung. Iapun mencari alasan kenapa minyak goreng raib dan harganya tinggi di pasaran. Katanya akibat ulah para mafia. Awalnya Lutfi mencoba berperang dengan mafia. Hasilnya? Lutfi kalah dan menyerah. Karena kalah, Lutfi berjanji  akan memenjarakan para mafia minyak goreng itu.
Publik senang ketika Lufti menyebut bahwa tersangka mafia minyak goreng akan diumumkan pada hari Senin, 21 Maret 2022 kemarin. Namun sampai hari ini, tersangka mafia minyak goreng belum ada yang diumumkan oleh aparat. Bahkan polisi menegaskan, tidak ada mafia minyak goreng. Barangkali Mendag Lutfi hanya menyebut mafia minyak goreng secara semberangan untuk dijadikan sasaran kekesalannya. Padahal sebetulnya karena ketidakbecusan Mendag Lutfi mengurus minyak goreng termasuk kebijakan gagapnya soal HET.
Tetapi baiklah. Mari kita membela Mendag Lutfi dan mengatakan memang ada mafia minyak goreng. Mereka adalah produsen, distributor, perusahaan, pengusaha packing dadakan, pengecer dadakan, para emak-emak yang panik dan memborong minyak goreng dan tentu saja para partai politik. Para mafia ini tercipta karena kebijakan HET Mendag Lutfi sendiri yang melawan pasar. Dan karena begitu banyaknya para mafia ini, mereka sulit dijadikan tersangka dan ditangkap haha.
Salam Kompasiana,
Asaaro Lahagu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H