Usaha-usaha Pertamina untuk meyakinkan konsumen terkait dengan takaran yang pas patut diacungkan jempol. Namun pada prakteknya di lapangan ada banyak pemilik SPBU dan pegawai yang mencurangi konsumen. Para konsumen yang kurang jeli melihat kecurangan itu terus-menerus akan mengalami kerugian di tengah harga BBM yang masih mahal di Indonesia. Konsumen sama sekali tidak bisa mendeteksi berapa nominal kecurangan setiap kali membeli BBM.
Sampai sekarang hampir semua kendaran di Indonesia baik roda dua maupun roda empat atau lebih masih belum ada alat akurat yang mampu menginformasikan kepada konsumen berapa liter lagi sisa BBM di dalam tangkinya. Saya tidak tahu apakah alat yang dimaksud sudah diproduksi pada mobil-mboil mewah. Jika ada alat tersebut, maka para konsumen dengan mudah bisa menghitung sisa BBM di tangkinya ditambah BBM yangbaru dibeli.
Maka hal satu-satunya yang dilakukan konsumen adalah memperhatikan argo di SPBU, membeli pada pagi hari atau malam hari, meminta kepada petugas untuk melepas nozzle saat membeli dan mengunci nozzle pada speed 1 dan mencari SPBU milik pemerintah. Mudah-mudah sharing ini berguna bagi konsumen BBM di Indonesia.
Asaaro Lahagu
Referensi dari berbagai sumber di antaranya paspertamina.com. Ilustrasi gambar kompas.com, kaskus.co.id dan detik.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H