Saat kuletakkan harapku kepada dunia, maka Engkau membuatku jatuh ke berbagai arah. Menahanku yang sudah tak berdaya, menyadarkanku dari kesia-siaan belaka. Namun aku tetaplah aku, tak sedikitpun hati ini tergerak dan membunuh bisu.Â
Aku masih saja merendam diriku dalam kubangan kesia-siaan. Membiarkan seluruh tubuhku tenggelam asal aku dapat menyicip kembali keindahan dunia yang tak tertahankan.Â
Kerlap-kerlip dunia begitu memabukkan. Hingga membuatku susah tersadar meskipun tubuh ini sudah mulai terkapar. Iya, harta dunia memang menyilaukan. Begitupun dengan kedudukan yang mengundang pertikaian.Â
Bukankah sebenarnya aku merasa rendah? Sebab perasaan iri terhadap sesama yang muncul tanpa bisa dicegah. Menggerogoti kalbu yang sejak awal sudah lemah. Iya, dunia berhasil menipuku. Berhasil membuatku mengejarnya hingga membenci aku yang tak seperti mereka.Â
Ighfirli Ya Rabb, bimbing aku keluar dalam  jurang kesedihan. Kuatkan aku dari lemahnya iman. Jauhkan aku dari sifat dengki yang tak berkesudahan. Lalu angkatlah aku dari kubangan angan yang pada akhirnya akan jadi serpihan.