Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Apartement 10E 43

13 April 2020   20:18 Diperbarui: 13 April 2020   20:33 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mungkin dia tahu kita lagi ngomongin gituan kali, jadi nakut-nakutin." Timpal Lina.

"Ku kira, tadinya ibu itu menakut-nakuti anaknya. Abis, ekspresinya gituamat." Kulirik Mia yang masih membisu. Dia masih memejamkan matanya sampai di lantai 10.

Lina yang sejak awal ketakutan, memegang tanganku begitu erat, sepertinya dia juga melakukan hal yang sama pada Mia. Mata kami saling berpandangan dan melempar senyum. Langkah Lina lagi-lagi begitu berat. Setakut itukah dia melewati lorong tersebut, setelah itu langkahnya seperti biasa.

000

Matahari menembus kaca dan mengisi seluruh ruangan, kita yang sudah rapi dari subuh menata kembali barang bawaan. "Yuk, sudah pukul 06.00 WIB." Seketika pusat perhatian padaku.

"Yuk." Sahut Mia dan Lina. Mia mematikan saklar listrik dan mengunci pintu.

"Kok kuncinya banyak rambutnya?"

Aku yang teringat kejadian semalam hanya diam, apakah saat kunci itu bergoyang bukan secara alami? "Kamu simpan disaku pas semalem kali,"

Mia mendelik, "Tidak, aku pegang sedari malam, sesudah makan. Lagi pula aku langsung taruh di pintunya lagi."

Mia kalau ngomong gak inget situasi deh. Harusnya dia ngomong pas udah jauh dari tempat ini. Aku tidak bertanya lagi. Lagi-lagi saat pulang pun kami harus melewati lorong dengan lampu terus berkedip.

"Eh, ini dikasih ke siapa?" Mia menjulurkan kuncinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun