Mohon tunggu...
Lafifah Amalia
Lafifah Amalia Mohon Tunggu... Lainnya - Lafifah Amalia

Stay Out Of Problem

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terima Kasih Telah Berkenan untuk Berkunjung

9 Oktober 2020   23:36 Diperbarui: 10 Oktober 2020   00:36 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kisah ini dimulai..

Saat dimana pertemuan itu terjadi, melalui perantara dari kawanku dan dia

Saat itu, saat dimana saya ingin berkenalan dengannya..

Hingga masa itu tiba.. Waktu persapaan itu terjadi melalui social media

Awalnya hanya iseng, seiring waktu chat berlanjut dalam rentan waktu yang cukup panjang atau lama

Dibilang berbulan-bulan, juga benar adanya

Berkabar,bertukar cerita, bahas hal apapun yang ranahnya dalam hal positif 

Dan bercanda pun sampai-sampai rahang saya ini mau copot, karna ulahnya:)

Seiring waktu..

Dia-nya juga cukup asik, dapat saling connect terkait hal apapun

Yang perlu di pahami untuk kisah cerita ini tidak ada unsur komitmen ataupun keterikatan perihal status apapun, lantarannya saya dengan dia hanya berteman saja..

***

Minggu 05/04/20 

Semakin bertambah usianya dihari itu..

Sebelum dihari lahirnya jatuh tempo, entah mengapa terlintas imajinasi kecil ingin membuatkannya kartu ucapan,dengan isi yang penggunaan bahasanya menggunakan bahasa asing dan dikirim berupa file.png, terlaksanalah sesuatu keinginan itu dan dikirim (Pukul 04.23 WIB). Bukan sesuatu pemberian yang istimewa melainkan saya ingin membuatkannya walaupun hanya sekedar seuntaian kata yang sangat sederhana

***

Berlanjut cerita..

Tiba masa dimana perbucinan ini terketuk , (bukan terketuk sebenarnya,lebih tepatnya tergugah hehe) karna lantaran hanya ingin memberi dan waktu itu juga dadakan tanpa terjadwal sebelumnya, sempat ada drama sedikit via chat dengan dia saat dimana akan bertemu.

Tetapi dibalik itu dia tidak sadar, jika saya ingin menemuinya

Saat itu juga dikira saya nge- prank dia, namun kenyataannya saya tidak melakukan hal itu 

Saat itu juga dia bergegas akan pulang, karna juga waktu jam kerjanya udah selesai

Saya datang dengan waktu yang sangat mepet juga saat itu

Dengan untungnya saya datang sebelum dia benar-benar hampir pulang:)

Awalnya saya tidak pernah tau dan tidak pernah tanya sama sekali dimana tempat dia bekerja

Sekilas pernah melihat di story salah satu social media-nya yang situasinya selintas situasi tempat dia bekerja

Refleks saya screenshoot jadinya:)

Berlanjut cerita..
Setelah sampai didepan tempat kerjanya,bukan depan-depan banget sih sebenarnya

Lebih tepat nya seperti muncul tiba-tiba dari depan:)

Saya hampiri dia sambil jalan dan menelfonnya,agar dia keluar sebentar dari tempat kerjanya

"Tada.. Saya datang"

(Tidak bukan seperti itu kejadiannya hehe..)

Saat itu terkejutlah dia dengan ekspresi bingung , ya meskipun raut mukanya tertutup dengan masker

Saya bisa membaca dari sudut gerak- gerik matanya

Hal yang dia ucapin pertama "Loh..habis dari mana, sambil terbatah- bata bicaranya" 

Jawabku "Dari rumah dong :) ". Disambung  "Maksutnya mau kemana,ucapnya". Jawabku "Mau kesuatu tempat karna ada keperluan"

Dan waktu itu saya memang benar-benar ada keperluan yang mendesak , niatnya memang sekalian mampir sebentar membawakan sesuatu untuk dia

Lalu ditutup dengan "Terimakasih ya....,ucapnya" Saya masih teringat jelas masa itu:)

Berlanjut cerita ... dari hari ke hari, seringnya ngobrol, berjumpa hanya melalui chatting , not vidcall,not calling me. 

Dan bisa dibilang sudah sering chatting disamping jarang bertemu, jarang vidcall pula

Dari situ saya memahami karena karakternya yang masih cenderung pemalu :)

***


Ada satu waktu, dimana saat itu saya dengan dia sudah sangat teramat jarang saling bertegur sapa satu sama lain

Mungkin disamping itu juga tertimpa dengan adanya kesibukan masing"

Dan saat itu juga saat dimana saya merasakan ada sedikit yang hilang ,bukan jiwa yg setengah hilang ..

Melainkan hadirnya yang sebelumnya memiliki arti tersendiri bagi saya

Bukan hanya sekedar perihal rasa tentram 

Melainkan arti rasa bahagia yang berlipat

Saya sangat bersyukur diberi kesempatan untuk bisa mengenal dia

Melalui coretan ini tidak ada maksud apa-apa dari saya

Maaf jika sebelumnya saya mungkin melakukan suatu kesalahan yang sekiranya kurang berkenan ataupun mungkin melakukan kesalahan dalam konteks yang lain

***


Minggu,27/09/20

Dia berkunjung kerumah..

Tanpa adanya suatu rencana 

Dan tiada  perbincangan kecil untuk berkabar ataupun hanya sekedar pemberitahuan

Saat itu juga bersyukurnya ada kawan baik saya yang terlebih dulu memberitahu saya

Di karna-kan dia ingin berkunjung ke rumah dengan kawan saya

Bertemu nya saya dengan dia saat itu membuat saya paham benar-benar akan karakternya dirinya,  dan membaca-membaca karakternya:)

Jika diterjemahkan menurut pemahaman saya sedikit (rada'sotoy, hehe)

Dia orang yang keras diluar 

Namun sensitif didalam 

Sisi sedih maupun rapuhnya hanya dapat diketahui dengan orang-orang yang tepat pemahaman terhadap dirinya.. Entah itu benar ataupun tidak:)

***

Pada intinya...

Coretan ini ditujukan teruntuk kamu..

Iya kamu..

Yang sedang membaca ini dan terlebih sebelumnya saya telah ijin untuk berbagi cerita ini

Terimakasih pernah hadir untuk mengisi dari banyaknya hari untuk kesikiannya waktu

Dari sekian tawa yang sebelumnya pernah padam lantaran hati yang pernah tersayat

Namun,  semua itu pulih

Hadirnya kamu memiliki makna tersendiri bagi saya

Meskipun jarangnya bertemu 

Dan, meskipun seringnya hanya berbicang lewat social media

Namun juga rasa tentram itu ada lantaran tidak meminta lebih untuk hal yang lain

Terimakasih telah membangun tawa ini pulih 

Terimakasih atas tawa yang pernah diriuhkan

Terimakasih telah berkenan untuk berbagi cerita

Dan..

Terimakasih telah berkenan untuk berkunjung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun