Mohon tunggu...
Lalu Abdul Fatah
Lalu Abdul Fatah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Editor Lepas, dan Pengajar Penulisan Kreatif

Berkecimpung di dunia pendidikan, khususnya literasi sejak 2014 sampai sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Nurdin Razak Bersuara dari Baluran

25 Mei 2014   02:12 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:08 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pun ketika turis masuk ke TN Baluran, para tukang ojeklah yang direkomendasikan Nurdin. Tarif dinegosiasikan sendiri antara tukang ojek dan turis. Pelayanan yang prima pun membuat turis memberi tip.

Demikian pula dengan makanan. Nurdin melalui Baloeran Ecolodge-nya, kerja sama dengan salah satu pemilik warung yang juga ia bina. Warung itulah yang menyediakan konsumsi bagi tamu-tamu yang menginap di ecolodge-nya.

Nurdin ingin warga kreatif. Nurdin ingin warga mendapatkan penghasilan tambahan di luar profesi mereka. Lebih jauh dari itu, Nurdin mencita-citakan TN Baluran yang terjaga fauna dan floranya karena masyarakat paham dan sadar bahwa dari situlah mereka mendapatkan penghidupan, setidaknya sumber air yang bersih dan oksigen yang berlimpah.

Mungkin yang istimewa bukan faktor dirinya yang seorang dosen. Tapi, renjana (passion) yang kuat, komitmen yang besar, dan konsistensi yang telah teruji ada dalam diri Nurdin Razak. Materi bukan tujuannya. Bisnis berkonsep ecolodge yang dijalankannya pun tidak murni bisnis. Ia berbagi keuntungan dengan masyarakat, melibatkan merek secara aktif dan kreatif. Ia bahkan mengorbankan waktu, energi, juga finansial untuk keluarga, demi pengabdiannya itu.

Ketika para PNS menenggelamkan dirinya dalam kubangan rutinitas sehingga daya kreatifnya memudar; ketika dosen-dosen di perguruan tinggi melakukan pengabdian karena proyek semata, didanai oleh sponsor, dan jangka waktu pendek saja; ketika hal-hal esensial tersingkirkan oleh proyek-proyek 'kembang api'; ada sosok yang masih menggenggam idealisme yang mungkin bagi sebagian orang akan terkesan utopis.

Catatan:

Saya berdiskusi banyak dengan Nurdin Razak saat menginap di Baloeran Ecolodge yang ia miliki. Saya di sana selama tiga hari, yakni Jumat – Minggu lalu (16-18 Mei 2014). Dari obrolan itu juga terungkap harapannya agar lebih banyak lagi anak muda yang peduli pada ekoturisme. Ia juga berharap agar mereka yang kompeten berbahasa Inggris, secara sukarela untuk datang dan membagi ilmunya pada warga di Desa Wonorejo, Situbondo. Anda tertarik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun