Ransel Propos mengantarkan KomposTIFA berjejaring dengan Lingkaran Pustaka Bergerak Indonesia. Dari kolaborasi ini, semakin banyak donatur yang menyumbangkan buku. Buku-buku yang terkumpul mencapai lebih dari 2000 buah. Hal ini menjadikan KomposTIFA semakin mantap untuk terus melangkah, mengedukasi masyarakat dan mengadvokasi para pemangku kebijakan untuk ikut terlibat dalam gerakan literasi.Â
Pada tahun 2018, Gramedia menyelenggarakan kegiatan bertajuk literasi "Gramedia Reading Community Competition" (GRCC). GRCC merupakan kompetisi rutin dari PT Gramedia Asri Media untuk komunitas dan taman baca kreatif, inspiration, dan inovatif dari seluruh Indonesia. KomposTIFA menjadi salah satu dari 20 taman dan komunitas baca yang terpilih untuk menerima penghargaaan GRCC tersebut.Â
Apresiasi dari Gramedia tentunya semakin menambah semangat para Propos dan membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak. Semakin banyak donasi buku yang diberikan dari Ekspedisi NKRI, Gerakan independent @Shareforlove, Komunitas Pecinta Buku @bookish_indonesia, Penyala Makasar, dan tentunya kerja sama dengan pemerintah daerah, sekolah-sekolah, dan komunitas setempat.Â
Pada tahun 2021, KomposTIFA meluncurkan sebuah buku cerita rakyat Fakfak yang berjudul "Ekspedisi Mbaham Matta - Cerita untuk Anak Negeri". Buah karya ini disponsori oleh Indonesian Corruption Watch dan kolaborasi dengan Komunitas PENA Fakfak serta LabirinArt. Kerja sama dengan LabirinArt pun terus berlanjut, pada tahun lalu, LabirinArt menerbitkan buku kumpulan cerita rakyat Fakfak dengan judul "Tomang" dengan melibatkan anggota KomposTIFA sebagai salah satu penulisnya. Terbitnya buku-buku cerita ini semakin membuktikan peran dan kontribusi KomposTIFA sangat serius pada upaya peningkatan literasi.
"Penguatan budaya literasi adalah kunci memajukan negeri ini". - Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia.
Hingga kini, puluhan Propos masih aktif menyebarkan dan menggerakan literasi untuk membangun daerah dan masyarakatnya sendiri. Sejak dua tahun lalu, KomposTIFA menjadi mitra Dinas Perpustakaan Kabupaten Fakfak untuk program pendampingan perpustakaan kampung.Â
Adapun anggota Propos yang sudah berkeluarga dan atau lanjut studi di luar kota tentu menjadi tantangan bagi KomposTIFA. Melihat hal tersebut, KomposTIFA menyiasati dengan membuka rekrutmen kepada pemuda-pemuda Fakfak untuk bergabung dan secara rutin menggelar capacity building agar para Propos terus tumbuh dan semakin kompeten.Â
Sebagai komunitas swadaya dan sukarela, kendala pendanaan kerap menghambat. KomposTIFA secara aktif hunting dana hibah baik dari pemerintah maupun program-program nasional agar program-program dapat terus berjalan. KomposTIFA berharap ke depan bisa membangun usaha sendiri sehingga lebih berdikari.Â
Semoga KomposTIFA bisa terus sustain, tetap semangat dan tak mudah patah oleh banyaknya tantangan. Bagi saya, yang pernah tinggal di Fakfak dan bekerja sama dengan KomposTIFA sangat bangga. Para Prospor adalah hero, pejuang literasi yang sesungguhnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya