Mohon tunggu...
Laeli Nuraj
Laeli Nuraj Mohon Tunggu... Lainnya - Basic Education Research Team

Suka baca, ngopi, jalan pagi, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

KomposTIFA Fakfak, Local Heroes Literasi dari Ujung Negeri

15 Agustus 2024   22:22 Diperbarui: 3 September 2024   13:49 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KomposTIFA, Komunitas Muda Positif Fakfak merupakan sebuah gerakan suka rela para pemuda Kabupaten Fakfak, Papua Barat yang bergerak menumbuhkan literasi. Komitmennya yang dimulai sejak 10 tahun lalu, tepatnya resmi pada 11 Desember 2015 masih terus terjaga dan semakin berkembang hingga kini. 

Dilatarbelakangi oleh keprihatinan dan kepedulian pada daerahnya sendiri akan rendahnya minat baca, KomposTIFA bertekad untuk turut serta memberikan kontribusi melalui gerakan literasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Pada saat itu, hanya ada satu tempat membaca masyarakat di Kota Fakfak yaitu Perpustakaan Daerah yang koleksi bacaan bermutunya masih sedikit. Tidak mengejutkan jika minat baca dan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi juga masih lemah.

Daripada mengutuk kegelapan, lebih baik menyalakan lilin.

Alih-alih menyalahkan pemerintah atas hal tersebut, para Propos (Provokator Positif), sebutan bagi relawan KomposTIFA memulai aksi nyata dengan mengkampanyekan gerakan gemar membaca. Dengan memanfaatkan potensi dan jejaring yang dimiliki, KomposTIFA berhasil mengawali debutnya dengan mendirikan Rumah Baca KomposTIFA di Desa Taver, Distrik Arguni. 

Respons positif dari masyarakat dan dukungan dari berbagai pihak, semakin meningkatkan semangat perjuangan para pegiat literasi ini. Sejak itu, Propos melebarkan jaringannya dengan Penyala Makasar dan Pengajar Muda Indonesia Mengajar membentuk Gerakan Satu-Satu (Sahabat Tangguh untuk Satu Juta Buku). Gerakan ini bertujuan untuk mengajak setiap orang menyumbang minimal satu buku. Terkumpul hampir 400 buku dengan genre yang variatif. Dari buku bacaan anak, buku fiksi, dan pengetahuan umum.

Kepercayaan yang tartanam para Propos bahwa suatu gerakan baik akan menular, KomposTIFA membuat program baru berupa Gerakan Susatu (Seribu untuk Satu Juta Buku), setiap orang diajak untuk menyumbang minimal seribu rupiah yang akan digunakan untuk kebutuhan operasional dan pendanaan proyek-proyek selanjutnya. 

Upaya KomposTIFA dalam mengubah mindset dan kebiasaaan masyarakat terhadap literasi tentu tidak mudah. Banyak sekali tantangan yang dihadapi di tengah keterbatasan, minimnya jaringan internet, akses jalan yang sulit ditempuh hingga ke pelosok, juga lambatnya informasi yang masuk ke Fakfak. Namun, tantangan dari luar dan kadangkala datang dari internal tidak menyurutkan semangat untuk terus bergerak dan merealisasikan visi misinya. KomposTIFA senantiasa terus mengasah berkreasi dan melahirkan inovasi gerakan. 

KomposTIFA | Dok. Instagram KomposTIFA
KomposTIFA | Dok. Instagram KomposTIFA

Kampanya terus dilakukan dengan membuka lapak buku di sepanjang Jalan Reklamasi, ruang terbuka untuk bersantai dan menikmati sore di tepian pantai. KomposTIFA meminjamkan buku bacaan secara cuma-cuma bagi masyarakat baik anak-anak maupun dewasa. Dengan begitu, kegiatan santai sore menjadi lebih bermakna dan bermanfaat. Gerakan literasi KomposTIFA disambut baik oleh RRI Fakfak, para Propos diundang untuk siaran. Sebuah kesempatan baik untuk menyebarkan virus-virus kebaikan. 

KomposTIFA terus bergerak, melalui program baru yaitu Ransel Propos. Seperti halnya perpustakaan keliling, para Propos membawa ransel berisi buku bacaan dan traveling menuju kampung-kampung di pelosok. Ransel Propos semakin berkembang menjadi Ransel Propos Goes to School dan Ransel Propos Goes to Community. Melalui gerakan ini, budaya literasi semakin menjangkau lebih banyak masyarakat dan menyebar dari sekolah ke sekolah serta dari kemunitas ke komunitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun