Mohon tunggu...
Laeli Nuraj
Laeli Nuraj Mohon Tunggu... Lainnya - Basic Education Research Team

Suka baca, ngopi, jalan pagi, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menilik Sejarah Daerah Multikultural di Museum Sumatera Utara

13 Agustus 2024   22:11 Diperbarui: 14 Agustus 2024   18:09 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jauh sebelum agama masuk ke Nusantara, penduduk wilayah Sumatera Utara memiliki kepercayaannya sendiri. Kepercayaan pada alam, dewa-dewa, mahluk non manusia, dan arwah para leluhur. Hal ini terbukti dari banyaknya peninggalan sejarah yang tersimpan di Ruang Religi Kuno berupa arca dan naskah mantra-mantra kuno. 

Peti mati dari Nias | Dok. pribadi
Peti mati dari Nias | Dok. pribadi

Setiap arca dan mantra tersebut memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Contohnya Arca (Adu) Faomo yang menggambarkan sepasang suami istri ini merupakan bagian dari religi Nias Kuno, disembah untuk memohon kedamaian dan ketentraman dalam rumah tangga. Ada lagi Adu Leluhur Nias yang merepresentasikan sebagai perempuan atau ibu. Arca ini dianggap sebagai lambang pengasih dan penyayang.

Mantra Kuno | Dok. pribadi
Mantra Kuno | Dok. pribadi

Naskah Pustaka Laklak yang ditulis dengan aksara dan bahasa Batak Kuno ini juga memiliki fungsi yang beragam. Seperti Tabas, merupakan mantra yang berisi ramuan untuk membinasakan orang yang dibenci. Ada pula Pagar, mantra yang digunakan sebagai pegangan bagi orang yang dihina. Selain itu juga ada Pustaka Laklak yang berisi tentang hari baik dan hari jahat dipakai untuk menetapkan tanggal pelaksanaan upacara. 

Masa Kerajaan Hindu-Buddha

Sejak dulu Sumatera Utara menjadi pusat niaga yang dikunjungi para pedagang dari berbagai belahan dunia. Pedangang-pedagang datang membawa kebudayaan dan menyebarkan Agama Hindu-Budha. Banyak sekali arca, candi-candi, dan prasasti yang ditemukan di Kabupaten Padang Lawas. Salah satunya adalah Prasasti Panai/Pane. Prasasti ini menggunakan Aksara Jawa Kuno dan Bahasa Melayu Kuno. Sayangnya sebagian kata-katanya masih belum dapat diterjemahkan. 

Prasasti Panai | Dok. pribadi
Prasasti Panai | Dok. pribadi

Selain arca dan prasasti, banyak juga temuan dari Situs Kota Cina di Medan. Beragam artefak seperti manik-manik, bang logam, tembikar, dan keramik-keramik China.

Islam di Sumatera Utara

Penyebaran Islam di Sumatera Utara sebenarnya belum diketahui secara pasti kapan dan dimana awalnya. Namun, eksistensi Islam di Pesisir Timur ditandai dengan berdirinya kesultanan-kesultanan Melayu seperti di Langkat, Deli, Bedagai, dsb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun