Spektrum regulasi motivasi:
- Amotivasi
Merasa memiliki kompetensi yang rendah. Tidak ada tujuan yang relevan dengan yang sedang dikerjakan. Biasanya yang coba-coba saja menulis, atau sembarang tulis yang penting tayang. - Regulasi Eksternal
Termotivasi oleh pujian atau penghargaan dan atau menghindari hukuman. - Regulasi Introjeksi/Tanpa Sadar
Termotivasi oleh kebutuhan diakui dan atau menghindari rasa malu - Regulasi Teridentifikasi
Termotivasi karena aktivitas yang dilakukan memiliki makna atau nilai penting - Regulasi Terintegrasi
Termotivasi karena aktivitas yang dilakukan selaras dengan kepercayaan diri pribadi - Motivasi Intriksik
Termotivasi karena aktivitas yang dilakukan memberikan ketertarikan dan kenikmatan diri sendiri
Dengan demikian, motivasi intrinsik dianggap sebagai bentuk motivasi paling kuat dan berkelanjutan. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik cenderung lebih mampu bertahan terhadap tantangan yang dihadapi.Â
Kembali ke konteks dalam penulisan artikel di Kompasiana, maka perlu strategi untuk membangun dan menumbuhkan motivasi intrinsik ini. Pertama, mulai dengan menulis topik-topik yang disukai dan diminati. Kedua, mendorong diri sendiri secara sadar melalui belajar terus menerus untuk meningkatkan kompetensi. Ketiga, menciptakan lingkungan yang mendukung, seperti berkenalan, mem-follow Kompasianer yang memiliki minat yang sama, dan memberikan rating atau tanggapan pada artikel-artikel Kompasianer.
Demikian, semoga bisa membantu kita untuk berefleksi dan semakin memotivasi diri untuk terus menulis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H