Mohon tunggu...
Laeli Nuraj
Laeli Nuraj Mohon Tunggu... Lainnya - Basic Education Research Team

Suka baca, ngopi, jalan pagi, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tjong A Fie Mansion, Museum Paling Cantik Menyimpan Sejarah Tanah Deli

3 Agustus 2024   23:27 Diperbarui: 4 Agustus 2024   00:31 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hubungan baik keturunan Tjong A Fie dengan Kesultanan Deli masih terjalin dan terjaga dengan baik hingga saat ini. Hal ini ditunjukkan dengan foto Bu Mimie dengan Sułtan Deli XIV saat bersilaturahmi. 

Masuk ke bagian dalam, ternyata ada ruang terbuka, tempat bersantai dan berbincang. Lalu ada galeri, tempat sembahyang kepada leluhur (kuil keluarga), kamar Tjong A Fie dan istrinya Mdm. Lim Koei-Yap dan tempat sembahyang kepada para dewa (di lantai 2) yang tidak boleh didokumentasikan. 

Ruang terbuka
Ruang terbuka

Galeri

Di dalam galeri berisi foto-foto, barang-barang antik peninggalan keluarga, surat-surat, dan penghargaan dari para kolega. Tjong A Fie adalah seorang pemuda asal Tiongkok yang berkelana ke Tanah Deli. Dulunya Tjong A Fie bekerja serabutan di pelabuhan. Ia bekerja keras dengan gigih hingga memiliki banyak perkebunan kelapa, kopi, karet, tembakau, dan memiliki puluhan ribu pekerja. 

Harta kekayaannya digunakan dengan bajik dan bijak, Tjong A Fie kerap memberikan santunan kepada orang-orang yang membutuhkan, memberikan sumbangan 4 buah jam yang dipasang di kubah balai kota lama. Hingga kini jamnya masih berfungsi. Selain itu, Tjong A Fie yang dermawan, yang cinta kedamaian tanpa memandang suku dan agama, banyak memberikan sumbangan untuk sekolah, rumah sakit, dan tempat-tempat ibadah. Ada gereja, Masjid Gang Bengkok, Klenteng Kwan Ti Kong dan Kwan In, serta pembangunan Jembatan Kebajikan (Jembatan Chen Tek).

Kamar Tidur Tjong A Fie dan Mdm. Lim Koei-Yap

Tertata rapi, ranjang tempat tidur dari kayu mahoni yang masih asli. Kasurnya pun masih empuk. Di ruangan yang cukup luas itu berisi 5 lemari, meja kursi, meja rias, dan beberpa foto yang dipajang di dinding. Di sudut ruangan nampak gramaphone, vacuum cleaner, timbangan, telepon, juga beberapa baju peninggalan Mdm. Lim Koei-Yap yang tergantung. Terasa kental sekali nuansa era 1900-an.

Naik ke lantai 2 melalui tangga kayu yang kokoh, semakin terpesona dengan tatanan ruang yang penuh dengan jendela-jendela besar. Didominasi warna kuning dan hijau, senada dengan warna Istana Maimun. 

Lantai 2 Museum Tjong A Fie
Lantai 2 Museum Tjong A Fie

Ballroom

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun