Perbaiki Waktu Makan
Makanlah 4 jam setelah bangun hingga 4 jam sebelum tidur. Penting memberi waktu istirahat untuk alat pencernaan kita. Lakukan perbaikan waktu makan secara bertahap juga. Misal, minggu pertama makan pagi 2 jam setelah bangun, minggu kedua makan pagi 3 jam setelah bangun, dan seterusnya. Begitu juga dengan makan malam.
Minggu 9-12 badan saya sudah mulai terbiasa dengan pola makan superti itu.Â
Minta Dukungan Orang Terdekat
Tantangan terbesar ketika memulai diet ini adalah meyakinkan orang-orang sekitar terutama orang tua bahwa apa yang kita lakukan adalah hal baik. Perlu berulang kali mengedukasi agar setidaknya mereka mengerti hingga akhirnya bisa mendukung. Kekhawatiran orang tua pada umumnya, ketika tidak makan nasi maka akan kelaparan dan menyebabkan sakit.
Selanjutnya adalah teman-teman kerja. Tidak jarang saya mendapat perkataan yang kurang enak hanya karena tidak makan nasi. Diragukan kecukupan kebutuhan karbohidratnya. Padahal buah-buah yang saya konsumsi serta umbi-umbian rebus juga mengandung karbohidrat yang justru lebih kompleks, lebih mengenyangkan dan memberikan energi lebih lama. Jadi ketika ada perkataan-perkataan yang menyakiti hati, tidak perlu membalas. Ceritakan saja alasannya dan mohon dukungan agar bisa konsisten. Tentu ini bukan hal mudah, ya.Â
Cara diet seperti ini sangat efektif di tubuh saya. Badan terasa lebih ringan, fit, dan lebih energic. Dapat bonus turun berat badan 5 kg. Hingga kini, saya masih terus menjaga pola makan seperti ini. Meskipun, sesekali mencoba makan nasi jika sedang ingin sekali. Saya tidak membatasi makanan apapun selama itu halal, hanya saja makannya di waktu siang dengan porsi yang tidak berlebihan.Â
Terakhir, sebelum menentukan metode diet yang akan dilakukan, perlu kenali tubuh terlebih dahulu, perbanyak membaca dan atau menonton YouTube.
Semoga bermanfaat, Salam sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H