Campuran dua menu yang bikin penasaran. Rasa asam dari mangga, segarnya timun dan bengkoang, pedasnya sambal, dan gurihnya kuah soto tahu, memberikan sensasi rasa tersendiri. Cocok disantap siang hari disandingkan dengan kelapa muda.
De Djawatan
Satu jam dari pusat kota, kami tiba di destinasi pertama. De Djawatan, hutan yang menyerupai Fangorn Forest dalam film Lord of The Rings. Banyak sekali pohon-pohon trembesi raksasa berusia ratusan tahun peninggalan Belanda dulunya.Â
Batangnya yang tua dan berlumut memunculkan kesan mistis tapi eksotis. Lebatnya daun yang hampir menutupi kawasan Djawatan, sedikit menyeramkan tapi juga menawan. Kicau burung dan binatang lain bersahut-sahutan dengan nyanyian angin. Tidak heran, banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang tertarik bertandang ke sini.
Spot foto instragramable di setiap sudutnya, menjadi daya tarik tersendiri. Rumah pohon, ayunan kayu, serta kereta kuda menjadi wahana yang patut dicoba. Hanya dengan membayar tiket masuk Rp 7.500 saja, wisatawan bisa menikmati sejuk dan teduhnya hutan pohon hujan. Rasanya menyenangkan dan menenangkan berlama-lama di Djawatan.
Sego Tempong
Lelah mengelilingi De Djawatan, kini saatnya makan siang. Kami mampir ke warung makan Sego Tempong Mbak Har. Menyantap Sego Tempong, salah satu kuliner tradisional masyarakat Banyuwangi tentu tidak boleh terlewatkan.Â
Nasi hangat yang disajikan dengan berbagai variasi lauk seperti ayam, bebek, belut serta rebusan sayur dan lalapan. Tempong sendiri berasal dari kata tampar, sensasi tertampar karena pedasnya sambal yang disuguhkan.
Sambal ini terbut dari cabe rawit, tomat ranti, gula, garam, terasi, dan perasan jeruk limau. Lezat dan pedasnya sego tempong benar-benar bikin ketagihan.
Hari menjelang sore, saatnya kembali ke penginapan. Sebenarnya, ini waktu yang tepat menikmati senja di Pantai Merah. Namun, kami harus menyimpan energi untuk perjalanan malam yang menantang, melihat fenomena alam blue fire Kawah Ijen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H