e. Kebutuhan Hidup
Korupsi seringkali dipicu oleh tekanan ekonomi. Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi ekonomi menjadi faktor utama dalam banyak kasus korupsi. Dengan penghasilan yang terbatas, seseorang mungkin melakukan korupsi untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat, apalagi harga-harga barang kebutuhan pokok terus melonjak.
f. Menuruti Gaya Hidup
Gaya hidup adalah pola perilaku yang mencerminkan citra diri dan status sosial seseorang. Seseorang yang berada dalam status sosial tinggi biasanya enggan bergaul dengan orang yang lebih rendah statusnya, sehingga mereka cenderung menghabiskan uang lebih banyak untuk mempertahankan citra sosial tersebut. Hal ini dapat memicu seseorang untuk melakukan korupsi.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan luar yang memberikan dorongan atau menciptakan kondisi yang memungkinkan seseorang untuk melakukan korupsi. Berikut adalah beberapa faktor eksternal yang dapat menyebabkan terjadinya korupsi.
a. Faktor Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu penyebab utama terjadinya korupsi. Hal ini sering terlihat ketika pendapatan atau gaji seseorang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Korupsi yang terjadi karena faktor ekonomi sering kali disertai dengan faktor-faktor lain, seperti lemahnya moralitas atau keinginan untuk mempertahankan gaya hidup tertentu. Meskipun sebenarnya penghasilan yang diterima sudah cukup, tetapi karena keinginan untuk memenuhi gaya hidup yang lebih tinggi atau banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi, seseorang akhirnya tergoda untuk melakukan korupsi.
b. Faktor Organisasi
Faktor organisasi berkaitan dengan sistem pengorganisasian yang ada, baik dalam lingkungan kerja maupun dalam masyarakat. Organisasi yang menjadi tempat terjadinya korupsi biasanya memberikan peluang atau kesempatan untuk melakukan korupsi. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, seperti kurangnya keteladanan dari pemimpin, kultur organisasi yang salah, sistem akuntabilitas yang lemah, serta manajemen yang tidak terarah dengan baik.