Karier atau kehidupan kita di dunia kerja bisa saja terhambat jika kita enggan atau malu untuk berbicara di depan umum. Berbicara di depan umum rupanya memang bukan hal yang mudah, kita perlu sering berlatih agar terbiasa. Oleh karena itu, jangan malu untuk belajar berbicara di depan umum, manfaatkan lah dengan baik kesempatan tersebut agar semakin percaya diri.
2. Melakukan active listening
Active listening atau aktif mendengar merupakan kemampuan mendengar yang dicirikan dengan sikap aktif, di mana kita betul-betul ingin mendengar, memahami apa yang disampaikan, mengulang kata belakang untuk menghidupkan percakapan, dan kita dapat memperhatikan ekspresi muka lawan bicara.
Pembicara yang bagus berawal dari seseorang yang aktif mendengar, semakin baik kita mendengar, maka akan semakin baik pula kita saat berkomunikasi.Hal-hal seperti ini tanpa kita sadari akan semakin meningkatkan skill komunikasi kita.
3. Mempelajari komunikasi non verbal
Komunikasi yang kita lakukan tanpa disadari akan selalu beriringan dengan komunikasi non verbal. Termasuk dalam komunikasi dengan rekan kerja, kita bisa melihat dari bagaimana lawan bicara kita melakukan kontak mata, gesture, postur, intonasi, dll. Dengan mengamati komunikasi non-verbal ini, kita akan dituntun untuk memiliki kepekaan dan penyesuaian diri.Â
Begitu juga saat kita menjadi pembicara atau komunikator, penting untuk memperhatikan komunikasi non verbal yang kita lakukan. Agar orang lain memandang kita dengan nyaman saat berbicara.Â
Saat sedang berbicara di depan umum, tatap mata semua orang yang menjadi audiens. Gunakan postur tubuh yang tepat dan hindari gerakan-gerakan yang mengganggu seperti membungkuk. Pertahankan raut wajah yang menyenangkan. Jangan sampai memperlihatkan raut wajah yang muram sehingga tidak enak dilihat oleh orang lain.Â
4. Memahami audiens dan memperluas jaringan
Dengan memahami siapa audiens kita, maka akan dapat membantu kita dalam bagaimana menyampaikan pesan ketika berkomunikasi. Pahami kedudukan atau jabatannya, generasinya, asalnya, bahasanya, dan gaya berbicaranya.Â
Untuk dapat lebih memahami perbedaan apa saja yang terdapat pada audiens, kita dapat melakukannya dengan memperluas jaringan kita. Semakin banyak pengalaman kita berkomunikasi dengan orang lain, maka akan semakin menambah skill kita dalam berkomunikasi.