Lalu, apa saja yang perlu dilakukan?Â
1. Perlu intervensi yang lebih baik untuk membantu para remaja di periode kritis ini agar dapat lebih mengenali masalah yang dihadapi, memahami cara mengatasi stress, serta membangun ketahanan mental mereka.
2. Peningkatan terhadap fasilitas umum yang mampu memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan, menjamin kerahasiaan, tidak menghakimi, dan bersifat ramah serta terbuka terhadap mereka.
3. Institusi pendidikan tinggi tempat sebagian besar remaja usia transisi berada, harus bisa memberikan layanan konsultasi maupun kampanye pentingnya kesehatan mental pada para mahasiswa. Tentang perubahan yang terjadi di usia transisi, adaptasi di perkuliahan, cara mengatasi stress dan masalah kesehatan jiwa, serta edukasi tentang pengenalan gejala gangguan jiwa dan cara mengakses layanan kesehatan jiwa.Â
Meski masalah gangguan kesehatan mental ini lebih rentan terjadi pada masa emerging childhood, namun tetap perlu diketahui bahwa masalah ini dapat terjadi pada siapa saja. Oleh karena itu, pengetahuan tentang masalah ini penting untuk di ketahui oleh seluruh masyarakat agar tidak terjadi akibat yang lebih fatal. Mari bersama-sama membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan mental (mental health).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H