Proyek adalah penelitian sebuah topik yang diperluas dan mendalam yang idealnya merupakan topik yang layak bagi perhatian, waktu, dan energi anak-anak (Roopnarine, J.L dan Johnson, J.E, 2011). Dalam topik tersebut dibutuhkan suatu pendalaman melalui pengetahuan yang memerlukan pemahaman dan perhatian terhadap sebuah topik yang memerlukan jangka waktu tertentu dalam meng kontruksikannya melalui sebuah usaha berupa energi yang tersalur oleh anak. Suatu proyek mempunyai tujuan yang melibatkan suatu pengetahuan, keterampilan, pembawaan dan perasaan. Tujuan tersebut untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan pemahaman melalui pengalaman belajar. Pengalaman belajar dapat mendorong anak untuk memecahkan masalah dalam kegiatan sehari-hari dengan mendiri. Kegiatan ini membekali anak mempunyai kreatifitas, memperluas minat anak, dan memadukan kegiatan kerja anak lain dalam mencapai tujuan kelompok.
Metode proyek merupakan strategi pengajaran yang melibatkan anak dalam belajar memecahkan masalah dengan melakukan kerjasama dengan orang lain (Moeslichatoen, 2004). Pembelajaran proyek lebih menekankan pada anak mengeksplorasikan pengetahuannya dengan cara menggali rasa ingin tahunya untuk menemukan solusi terhadap permasalahan yang didapatnya. Hal ini sejalan dengan pendapat John Dewey tentang konsep "Learning by doing" bahwa pembelajaran akan bermakna jika disertai tindakan-tindakan sesuai yang akan dicapai. (Widiastuti, 2012).
Dalam pembelajaran proyek, guru memberi kesempatan mengeksplorasikan pengetahuan anak melalui pengalaman yang melibatkan kerja masing-masing anak maupun kerjasama dengan anak lain. Guru dalam pelaksanaan pembelajaran proyek lebih memberi kebebasan pada anak dalam beraktifitas yang tidak lepas dari saran-saran yang harus dilakukan sesuai tujuan yang akan dicapai. Dalam pemberian saran, hendaknya guru memberikan informasi yang dapat mendorong daya kreatifitas anak, memberi tantangan dalam bereksplorasi dan menanamkan rasa tangung jawab dalam menyelesaikannya.
Media
Media dalam prespektif pendidikan merupakan instrumen yang sangat strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab keberadaannya secara langsung dapat memberikan dinamika tersendiri terhadap peserta didik. Kata media pembelajaran berasal dari bahasa latin "medius" yang secara harfiah berarti "tengah", perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. (Arsyad, 2011).
- Permainan Tradisional Budaya Sunda
Kim (2010: 17) menyatakan budaya adalah sebuah emergent property dari individu-individu yang berinteraksi dengan, mengelola, dan mengubah lingkungannya. Sedangkan proses budaya adalah suatu budaya yang merepresentasikan penggunaan kolektif sumber daya alam dan manusia untuk mencapai hasil yang diinginkan. Budaya Sunda yang terdapat pada permainan rakyat untuk orang dewasa maupun untuk anak-anak, biasanya berdasarkan gerak tubuh seperti lari, lompat, kegiatan sosial sederhana, matematika dasar, kecekatan tangan seperti menghitung, dan melempar batu ke satu lubang tertentu.
Â
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
- Tujuan dan Sasaran
Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan best practice penulis dalam membangun karakter Anak didik mampu bekerjasama, berkolaborasi, menumbuhkan sikap jujur, empati, memiliki rasa tanggung jawab, saling menghargai dan percaya diri sebagai pribadi yang mandiri dan kreatif
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah peserta didik di PAUD Mawar Desa Cibulakan Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur
- Bahan / Materi Kegiatan