Mohon tunggu...
Laeiza Printana
Laeiza Printana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekuatan Taubat dan Istighfar

4 Juli 2024   18:20 Diperbarui: 4 Juli 2024   18:37 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudara-saudaraku yang dirahmati oleh Allah Swt yang telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang mulia, Kita bersyukur atas nikmat iman dan islam yang Allah berikan kepada kita, kesempatan untuk kita Bertaubat dan Beristigfar untuk membersikah diri dari dosa-dosa yang telah kita lakukan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja dan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

                                                                                                                                                                 

Apa itu Taubat dan Istighfar ?

Kata “taubat” dan “istighfar” adalah dua istilah yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari jadi makna dalam kata Taubat adalah kita menyadari kekeliruan yang kita lakukan dan ingin memperbaiki dan tidak mengulangin kekeliruan itu. Lalu Istighfar, jika disebut sendirian, maka maknanya adalah menutup dosa-dosa, menghilangkan dampak dari dosa, dan memohon ampunan dari Allah Subhanahu wa ta’ala.

Oleh karenanya jika istighfar disebut secar sendirian, maka maknanya sama dengan taubat. Demikian pula jika taubat disebut sendirian maka maknanya sama dengan istighfar. Akan tetapi jika istighfar digabung dengan taubat, sebagaimana dalam beberapa lafal di antaranya,Maka taubat kedudukannya menjadi lebih tinggi daripada istighfar. Oleh karenanya di dalam Alquran disebutkan,


قُوَّةً اِلٰى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِيْنَ وَيٰقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا وَّيَزِدْكُمْ

“Dan (Hud berkata), “Wahai kaumku, mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya! Niscaya Dia akan menurunkan untukmu hujan yang sangat deras, menambahkan kekuatan melebihi kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang-orang yang berdosa.”.” (QS. Hud : 52) Ayat ini menggambarkan bahwa kedudukan taubat seakan-akan lebih tinggi daripada istighfar.

Lalu apa perbedaan Taubat dan Istighfar ?

Taubat melazimkan seseorang meninggalkan dan berhenti dari maksiat. Adapun istighfar, bisa jadi seseorangmengucapkannya sementara dia masih melakukan suatu maksiat. Ini menunjukkan bahwa apakah seorang mampu meninggalkan dosa-dosanya atau tidak, tetap dia harus beristighfar kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Jadi Jika kita ingin beneran benar tobat ya tobat jangan nanggung supaya tobatnya betul tidak tobat kejadian lagi, tobat kejadian lagi,

 maka caranya kata Ibnu Abbas sertakan Rahmat Allah didalamnya supaya Rahmat Allah itu mengiringi kesungguhan taubat kita. jadi kalau ingin cepat taubatnya diterima oleh Allah rasakan rahmat Allah hadir di dalamnya lalu tanamkan pada diri kita. kalimat-kalimat itu sehingga membuat kita lebih serius dan lebih merasa dalam jiwa kita untuk kembali kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang berniat untuk bertaubat Karena Allah SWT maha penerima Taubat.

Apakah semua orang punya kesempatan untuk bertaubat ?

Semua orang punya kesempatan untuk jadi orang baik semua orang punya kesempatan untuk berubah siapapun dia apapun masa lalunya semua orang punya kesempatan untuk jadi orangyang lebih dekat kepada Allah jadi nggak boleh kita mengatakan seseorang buruk nggak boleh. semua orang bisa berubah mungkin saja dia kau anggap buruk akhir hidupnya Khusnul khotimah mungkin kita yang menganggap diri kita sholeh akhir hidupnya su'ul khotimah belum tentu orang yang kita anggap buruk di penilaian mata kita belum tentu dia buruk bisa sajadi pertengahan perjalanan Allah kasih hidayah padanya dia jadi orang yang lebih Soleh dari pada kita teman-teman sekalian jadi bentuk kasih sayang Allah dalam surat az-zumar ayat 53 :

قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

‘’Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Apa manfaat dalam beristighfar ?

hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Daud, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhuma ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

مَنْ أَكْشَرَ الْاِسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا، وَمِنْ كُلِّ ضِيْقٍ مَخْرَ جًَا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْشُ لاَ يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah) niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan dan Allah akan memberinya rizki (yang halal) dari arah yang tidak disangka-sangka“

Maka beristighfarlah disaat kalian kesulitan dan disaat kalian ingin melakukan perbuatan yang di larang Allah Karna istighfar itu cara paling cepat untuk mengabulkan doa semakin tinggi orang istighfar terbiasa dengan istighfar itu ya Allah mustajab doanya kadang-kadang belum minta sudah diberi cepat sekali.Karena faedah istighfar keutamaan untuk orang-orang yang rajin istighfar itu pertama diampuni dosanya oleh Allah yang cirinya nanti akan dijaga dari maksiat maksudnya apa? diberikan petunjuk oleh Allah untuk menjaga diri sehingga ketikadosanya diampuni dia nggak berbuat dosa itu lagi.

 Keduanya adalah sikap kembalinya seseorang kepada Allah SWT karena i’tikad baik, kesadarandiri dan menyesali perbuatan dosa dan kesalahan dimasa lalu. Keduanya pula merupakansarana pengakuan dosa/kesalahan dan dzikir dalam bentuk doa yang diajarkan di dalam Islam.Dari Abu Hurairah RA beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Demi Allah, sesunguhnya aku beristighfar (memohon ampun) kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari." (Hadits Riwayat al-Bukhari)

Kesimpulan

Saudara-saudaraku, taubat dan istighfar adalah pentingnya pengakuan atas kesalahan, niat untuk memperbaiki diri, dan upaya sungguh-sungguh untuk menghindari kesalahan di masa depan. Istighfar menjadi sarana untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan, sementara taubat merupakan langkah aktif untuk kembali kepada jalan yang benar di hadapan Allah SWT. Dengan taubat dan istighfar yang ikhlas, seseorang dapat meraih keampunan serta kedamaian dalam hidupnya.

Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, semoga apa yang disampaikan tadi dapat memberi manfaat dan kebaikan bagi kita semua. Tentunya kesempurnaan hanya milik Allah semata karena itu saya memohon maaf atas ucapan dan tindakan yang tidak mengenakkan bagi para pendengar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun