Mohon tunggu...
Laeiza Printana
Laeiza Printana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekuatan Taubat dan Istighfar

4 Juli 2024   18:20 Diperbarui: 4 Juli 2024   18:37 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudara-saudaraku yang dirahmati oleh Allah Swt yang telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang mulia, Kita bersyukur atas nikmat iman dan islam yang Allah berikan kepada kita, kesempatan untuk kita Bertaubat dan Beristigfar untuk membersikah diri dari dosa-dosa yang telah kita lakukan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja dan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

                                                                                                                                                                 

Apa itu Taubat dan Istighfar ?

Kata “taubat” dan “istighfar” adalah dua istilah yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari jadi makna dalam kata Taubat adalah kita menyadari kekeliruan yang kita lakukan dan ingin memperbaiki dan tidak mengulangin kekeliruan itu. Lalu Istighfar, jika disebut sendirian, maka maknanya adalah menutup dosa-dosa, menghilangkan dampak dari dosa, dan memohon ampunan dari Allah Subhanahu wa ta’ala.

Oleh karenanya jika istighfar disebut secar sendirian, maka maknanya sama dengan taubat. Demikian pula jika taubat disebut sendirian maka maknanya sama dengan istighfar. Akan tetapi jika istighfar digabung dengan taubat, sebagaimana dalam beberapa lafal di antaranya,Maka taubat kedudukannya menjadi lebih tinggi daripada istighfar. Oleh karenanya di dalam Alquran disebutkan,


قُوَّةً اِلٰى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِيْنَ وَيٰقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا وَّيَزِدْكُمْ

“Dan (Hud berkata), “Wahai kaumku, mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya! Niscaya Dia akan menurunkan untukmu hujan yang sangat deras, menambahkan kekuatan melebihi kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang-orang yang berdosa.”.” (QS. Hud : 52) Ayat ini menggambarkan bahwa kedudukan taubat seakan-akan lebih tinggi daripada istighfar.

Lalu apa perbedaan Taubat dan Istighfar ?

Taubat melazimkan seseorang meninggalkan dan berhenti dari maksiat. Adapun istighfar, bisa jadi seseorangmengucapkannya sementara dia masih melakukan suatu maksiat. Ini menunjukkan bahwa apakah seorang mampu meninggalkan dosa-dosanya atau tidak, tetap dia harus beristighfar kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Jadi Jika kita ingin beneran benar tobat ya tobat jangan nanggung supaya tobatnya betul tidak tobat kejadian lagi, tobat kejadian lagi,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun