Yang termasuk jenis obat ARBs antara lain Candesartan atau Losartan. Jenis obat ini termasuk aman untuk ginjal dan tidak menyebabkan keluhan batuk kering sebagaimana pad ACE inhibitor. Tetapi, obat ARBs akan memicu terjadinya keluhan lemas, pusing dan isu keseimbangan tubuh. Kadang pasien menjadi rentan mengalami serangan vertigo ketika Anda mendadak mengalami kenaikan tekanan darah. Â Kadang pasien juga beresiko mengalami efek kantuk dan limbung.
Beta Blocker
Jenis obat hipertensi ini biasanya diberikan sebagai pendamping dalam terapi tekanan darah tinggi. Beta blocker secara umum bekerja menurunkan tekanan pada jantung dan membantu detak jantung bekerja lebih pelan. Dengan cara ini memang tekanan pada sirkulasi darah akan turun dan membantu mengatasi hipertensi.
Namun di sisi lain, obat yang dipasaran lazim dikenal dengan nama acebutolol, betaxolol atau atenolol ini justru menyebabkan terjadinya perlambatan pada fungsi tubuh. Sirkulasi yang melambat menyebabkan tubuh lebih lemas, mudah mengantuk, pusing, migrain dan keluhan kesulitan konsentrasi. Pasien juga mengalami gangguan ringan seperti tangan dan kaki yang dingin. Selain itu, ketika Anda mendadak berhenti dari Beta Blocker setelah konsumsi jangka panjang bisa saja akan menyebabkan serangan angina alias angin duduk.
Alpha Blocker
Jenis obat hipertensi ini bekerja mempengaruhi sejumlah enzim dan hormon dalam tubuh yang mengelola kondisi cairan dalam tubuh. Di satu sisi, terapi yang biasanya fokus untuk menghambat produksi dan kinerja dari hormon adrenalin ini akan membantu melebarkan pembuluh darah yang akan efektif mengatasi tekanan darah tinggi.
Namun di sisi lain, terapi yang biasa dipasaran ditemukan dengan namaDexazosin, Prazosin, dan Terazosinini akan memicu terjadinya keluhan pusing, kurang konsentrasi dan keluhan tubuh yang lemas. Pada sejumlah kasus ditemukan bahwa penurunan kadar adrenalin juga menyebabkan efek edema pada kaki.
Thiazide Diuretik
Jenis obat hipertensi satu ini fokus untuk membantu meningkatkan aliran cairan menuju ginjal yang akan membantu menurunkan kadar tekanan dalam darah. Tujuannya adalah menurunkan kadar sodium yang menyebabkan darah semakin kental sekaligus menurunkan volume darah yang menurunkan tekanan pada pembuluh darah.
Biasanya obat-obatan dalam jenis diuretik ini memang berfungsi sebagai terapi pendamping. Dipasaran dikenal dengan nama hydrochlorothiazide (Microzide), chlorthalidone dan lain-lain. Obat jenis ini akan menyebabkan orang menjadi lebih sering kencing. Dan karenanya sebaiknya Anda lebih banyak minum untuk menutup kebutuhan cairan dalam tubuh. Anda bisa beresiko mengalami kondisi dehidrasi ringan.
Calsium Channel Blocker