Salah satu pusat perkembangan janin
Menurut pandangan seorang pakar fisiologi dari Oklahoma State University, Loren G. Martin, ada peran usus buntu dalam proses perkembangan janin dalam rahim. Terbaca adanya jejak sel endokrin pada usus buntu yang terdapat pada janin berusia 11 minggu dalam kandungan. Sel endokrin ini berperan dalam membentuk sejumlah hormon dan melepas sejumlah asam amino yang berkaitan dengan pertumbuhan janin.
Membantu pengembangan sistem imunitas pada bayi
Pasca bayi dilahirkan sebagaimana kembali dijelaskan oleh Loren G. Martin, dalam usus buntu bayi masih dikembangkan sejumlah sel endokrin yang akan secara langsung mengarah pada penyempurnaan sistem imunitas.
Jaringan limfatik juga ditemukan meninggalkan jejak dalam dinding dalam usus buntu, seolah menjadi sel induk dari jaringan limfatik. Kadarnya akan mulai terbaca pada usus buntu bayi dan mencapai puncaknya seiring waktu hingga dekade ke 3 usia manusia. Namun akan semakin menipis hingga memasuki usia manula.
Pusat pematangan sistem limfasit
Berkenaan dengan temuan dari Dr Loren, kemudian sebuah riset lain yang juga diungkap pada Journal of Clinical and Diagnostic Research tahun 2015 menemukan adanya peran lebih dari usus buntu dalam proses produksi sistem limfasit.
Tubuh kita memiliki dua komponen utama sel limfasit yang bekerja sebagai garda pertahanan tubuh, yakni T cell dan B cell. Sementara T cell bekerja sebagai pasukan fisik yang menyerang sel-sel abnormal dan mikroba. Maka B cell akan menyerang sel abnormal dan mikroba dengan teknik kimiawi. B cell akan melepas senyawa-senyawa khusus yang melemahkan dan mematikan sel-sel asing seperti sel kanker dan sel bakteri.
Rupanya, B cell ini dimatangkan dalam usus buntu ini. Ada peran jaringan limfasit dalam usus buntu yang bekerja mematangkan fungsi dari B cell ini. Diduga bahwa usus buntu menjadi sumber pasokan utama untuk B cell bagi sistem pencernaan.
Bukan hanya B cell, dalam usus buntu juga diproduksi substansi imunitas lain antigen Immunoglobulin A. Meski hingga kini masih dipertanyakan kenapa dengan kadar B cell dan Ig A yang tinggi usus buntu tetap rentan mengalami infeksi.
Sebagai suplai bakteri sehat untuk usus