Diketahui bahwa 71% permukaan bumi merupakan laut tapi hal yang mengejutkan adalah kita baru menelusuri 5% dari laut. 95% yang belum ditelusuri? laut-dalam.Â
Sejauh ini manusia hanya menelusuri bagian menyenangkan dari laut, tempat manusia memancing, berenang, belajar hingga membuat polusi.Â
Laut dalam dimulai setelah cahaya matahari mulai hilang, sekitar 200 m dibawah permukaan laut. Zona twilight -yang merupakan portal ke laut dalam yang berada sejauh 1000 m kebawah, setelah itu tidak ada cahaya matahari lagi. Tanpa cahaya matahari tidak ada tanaman ataupun fitoplankton yang dapat hidup.Â
Air di laut-dalam juga sangat dingin mencapai 3C dengan oksigen yang sangat minim. Semakin dalam laut, semakin tinggi juga tekanan air yang dapat menyebabkan kematian.Â
Pemegang rekor dunia, Ahmed Gabr adalah penyelam SCUBA yang menempuh jarak menyelam paling dalam, yaitu sejauh 332.35 m. Pada kedalaman itu tekanannya seperti ada 200 mobil di atas tubuh kita. Tetapi hal yang paling mengagumkan walaupun dengan kondisi yang sangat mencekam tersebut adalah kehidupan dibawah laut.
Laut-dalam diyakini berisikan banyak spesies yang unik karena adaptasi hidupnya tanpa cahaya matahari, yang merupakan hal fundamental bagi kelangsungan hidup suatu spesies.Â
Lebih dari 90% spesies asli laut-dalam menggunakan senyawa kimia bioluminescence untuk menghasilkan cahaya. Kemampuan tersebut digunakan sebagai kamuflase dari cahaya matahari yang minim, untuk mengirim sinyal pada pasangan potensial hingga menakuti predator atau untuk mendapatkan makanan.

Dengan kondisi laut-dalam yang jumlah makanannya sedikit membuat spesies yang tinggal di dalamnya memilih untuk menjaga energi mereka dengan memakan bangkai ataupun memanen partikel makanan yang berasal dari kehidupan di permukaan laut.Â
Efisiensi energi berperan penting dalam kelangsungan hidup spesies laut-dalam, contohnya vampire squid yang beradaptasi mengambang di air tanpa pergerakan dengan 'lengan' panjang yang digunakan untuk mendapatkan makanan. 'Lengan' tersebut ditutupi dengan rambut-rambut kecil yang mengambil makanan dari air.Â
Dibandingkan cara memangsa yang menghabiskan banyak energi juga mangsa yang sedikit sekali ditemukan, walaupun tetap ada spesies yang mencari makan dengan cara memangsa. Cara para karnivora mendapatkan makanan adalah memastikan mereka dapat menangkap mangsa dengan sekali tangkap, jika tidak maka mangsa akan kabur dan sulit ditemukan lagi di kegelapan.
Kompetisi antarspesies juga bukan landasan dari struktur komunitas laut dalam. Seperti yang diketahui kompetisi dan predasi merupakan kunci mekanisme untuk menentukan diversitas spesies. Kompetisi sendiri merupakan hal yang sangat menantang bagi suatu spesies manapun, apalagi di laut-dalam. Â
Hal tersebut dapat terjadi karena spesies tersebut harus memiliki setidaknya satu aspek yang mempengaruhi fitness spesies lain ketika melakukan interaksi. Lalu, apa yang membentuk diversitas komunitas laut dalam? Prediksi terbaik adalah dengan patch-mosaic dynamics yang berhubungan dengan sebuah gangguan yang dapat menyebabkan mosaik temporal dengan skala kecil.
Laut merupakan tempat yang sangat dalam dan masih belum ditelusuri lebih jauh lagi. Masih banyak hal menarik yang dapat ditemukan di laut-dalam maka dari itu kita harus menjaga laut sebaik mungkin.Â
Hal tersebut berhubungan dengan perilaku manusia yang membuang sampah ke laut, karena pada titik terdalam -sejauh 10.000 m pun kehidupan di laut-dalam pun manusia ganggu dengan ditemukannya kantong plastik oleh peneliti pada tahun 2018.
Sumber:
- EOL. 2019. Pyrocystis fusiformis. 5 hlm. https://eol.org/pages/896863 diakses pada 19:35 WIB
- Janela, M. 2014. Ahmed Gabr breaks record for deepest SCUBA dive at more than 1,000 feet. 1 hlm. guinnessworldrecords.com diakses pada 1 Desember 2019, 18:03 WIB
- McClain, C.R. & T.A. Schlacher. On some hypotheses of diversity of animal life at great depths on the sea floor. Marine Ecology
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI