Â
Ketika Ibu menyayangiku,
Setulus hati bening seperti lautan biru,
Tak sedikit pengorbanan meski wajah tampak layu,
Riak-riak pahit kehidupan senang bertamu.
Kini wajahnya sendu tampak keriput menyelimuti,
Menyusuri lorong-lorong waktu tak bertepi,
Sungguh perih ketika melihatku berduka tiada henti,
Ia langsung berlari mengejar harapan dalam sunyi.
Ibuku sungguh menyayangiku,
Yang memberikan arah kehidupan dan kematian,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!