"Kasih sayang yang pernah engkau berikan kepadaku tiada balas, tiada permintaan balik, dan tak berhenti engkau berdoa kepada-Nya agar aku tabah. Sayangilah dirinya seperti aku. Buah hati kita berdua." Kareem berkata pelan. Namun aku terbangun dengan banjir keringat menyusuri tubuhku. Jantungnya berdetak tidak karuan. Ia berusaha mengatur napasnya. Apakah hal itu mungkin terjadi, Kareem?
. Berarti aku telah... Selama ini yang kurasakan oleh tubuhku adalah tanda-tanda seorang anak bayi.... Aku belai perutku perlahan. Sekali lagi sambil berdoa, Ya Allah. Bagaimana aku bisa melupakan diri-Mu. Dan bagaimana aku bisa tidak menyadari ada nyawa di dalam tubuhku. Sepeninggal Kareem ada jiwa lagi yang kurawat dengan sepenuh hati.
Terkoyak  sepi oleh sebuah pertanyaan-pertanyaan
Berawal dari mana dan mengakhiri dengan bagaimana
Hubungan kedua makhluk ciptaan Tuhan
Kedua tangan kami meraih menyeruak pintu surga.
Â
Bagaimana aku bisa melepaskan seorang manusia,
Ikut merasakan duka dan kegelapan dalam sukma,
Dengan perasaan-perasaaan miliki  kasih nyata,
                                                         Lirih berkata, "Tuhan tolong jaga diri-Nya