Mas Andrian, keponakanku sudah dewasa kini. Sekarang dia sudah bekerja di salah satu perusahaan TV Swasta. Tinggal di kos-kosan dan miliki sepeda motor sendiri. Bahkan seperti yang saya bilang dia mau menikah di bulan September nanti. Selama dia tinggal di Solo ada saja perbuatannya yang membuatku dan keluarga geleng kepala. Berbeda dengan kakak kandungnya yang alim dan santun. Kalau Si Cokelat Manis. Hmm... Banyak perbedaannya tidak bisa diam dan yang paling utama mendengar dia sering dimarahi oleh Budeku. Namanya  Bude Ayu.
Alamakk... Banyak sekali omelannya yang kudengar. Bude Ayu sering menegur Mas Andrian. Bangun tidur kesiangan dan kalau diberitahu Bude tidak mau mendengar. Aduh... Ada saja perilakunya yang membuat Bude Ayu sering marah dan kesal. Bahkan sungguh banyak sikapnya yang kurang bertanggung jawab. Tapi kini ia sekarang tinggal di Jakarta. Waktu telah memberikan kesempatan bagi Cokelat Manis untuk lebih baik. Dia melanjutkan kuliah lagi dan sekarang bekerja sebagai IT di perusahaan televisi swasta.
Selama ini aku sering memperhatikan Si Cokelat Manis di media sosial instagram. Bagaimana kegiatan sehari-hari yang dilakukannya. Salah satunya beberapa waktu lalu saat ada konser musik Katy Perry. Ada salah satu video yang paling aku suka lihat. Si Cokelat Manis menari seperti Michael Jackson dengan pakaian adat Jawa. Lengkap menggunakan Blangkon dan keris ditaruh belakang punggungnya.
 Aduh, Michael Jakcson versi Cokelat Manis Solo. Tidak hanya warna kulitnya yang hitam rambutnya juga keriting. Aku sering menontonnya saat aku senewen. Videonya lucu dapat menghibur aku di kala penat. "Gila, Lucu banget. Itu Saudara kamu, Alea?" Tanya kawan sekantorku. Dia mengintip apa yang aku lihat. "Iya, Ini sepupuku. Dia memang gokil orangnya."
Kembali aku melihat video klipnya. Aduh, Benar-benar luwes gerakannnya. Gerakan kaki dan tangannya benar-benar mirip Michael Jackson. Hmm... Musuhku, Keponakanku, Si Cokelat Manis namanya. Namun tidak terlalu manis saat berjumpa. Memang begitu dirinya terkadang menyebalkan saat berjumpa namun kenangan manis tersimpan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H