Proses bimbingan harus terus dievaluasi. Konselor perlu memantau perkembangan anak dan melakukan penyesuaian strategi jika diperlukan. Komunikasi rutin dengan orang tua dan guru agama sangat penting untuk memastikan konsistensi pendekatan.
Kesimpulan:
Membimbing anak sekolah dasar yang kesulitan beribadah membutuhkan kesabaran, kreativitas, dan kerja sama dari berbagai pihak. Yang terpenting adalah menanamkan cinta dan pemahaman, bukan ketakutan atau kewajiban semata. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak ini dapat menemukan makna dan keindahan dalam ibadah, yang akan menjadi bekal berharga dalam perjalanan spiritual mereka selanjutnya.
Bimbingan konseling berperan vital dalam proses ini, bukan hanya untuk mengatasi masalah, tetapi juga untuk membangun fondasi spiritual yang kuat. Tujuan akhirnya bukanlah menciptakan 'robot' yang beribadah secara mekanis, melainkan individu yang memiliki hubungan personal dan bermakna dengan Sang Pencipta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H