Mohon tunggu...
La Amu Manahaji
La Amu Manahaji Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah sorang guru mulai mengabdi menjadi tenaga guru (honor Sekolah) di tahun 2006 pada SMP LKMD Tonu Jaya( SMPN.6 Huamual Belakang) Kec.Huamual Belakang Kab.Seram bagian Barat, 2007 Saya mengabdi di SD Negeri 6 Tawiri Ambon. Kemudian Tahun 2009 lulus menjadi CPNS di Kabupaten Buru dan SK P4rtama di SD Inpres Teluk Kaiely(SD Negeri 4 Teluk Kaiely). Tahun 2018 di angkat sebagai kepala Sekolah SMP Negeri 48 Buru, Tahun 2021 Mei di pindahkan ke SD Negeri 13 Namlea, Tahun 2022 Di tugaskan di SD Alhilaal 1 Namlea sampai saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3.2.a.8 Koneksi Antar Materi_ Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya_Modul 3.2

29 Februari 2024   17:44 Diperbarui: 29 Februari 2024   17:51 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas. 

Jawaban dari Pertanyaan pemantik di atas :

Pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas karena setiap sumber daya yang ada bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien dalam mendukung proses pembelajaran yang berpihak kepada siswa. artinya bukan saja sekolah yang berada di  perkotaaan yang memiliki kelengkapan infrastruktur, namun di desa atau di pelosokpun bisa memanfaatkan aset sekolah serta sumberdaya alam atau lingkungan sebagai media pembelajaran.

Ada 7 modal aset yang bisa digunakan untuk mendukung proses pembelajaran menjadi berkualitas, yakni modal manusia, fisik, lingkungan/alam, sosial, agama dan budaya, keuangan/finansial, dan politik.

Contoh pengelolaan sumber daya akan meningkatkan kualitas pembelajaran

Misalnya suatu sekolah akan menggelar  karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Sekolah bisa memanfaatkan aset-aset atau modal yang ada, yakni:

Misalnya suatu sekolah akan menggelar  karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Sekolah bisa memanfaatkan aset-aset atau modal yang ada, yakni:

  • Modal Manusia

           Gelar karya P5 bisa dilaksanakan dengan kolaborasi antara siswa, guru, orang tua siswa, dan warga sekolah lainnya.

  • Modal Fisik

Gelar karya P5 bisa memaksimalkan sarana prasarana yang dimiliki sekolah, misalnya aula, lapangan, meja, kursi, LCD proyektor, ruang kelas, dan lain-lain.

  • Modal Lingkungan/Alam

Siswa bisa menggunakan bahan-bahan di sekitar lingkungannya untuk mendukung proyek P5 maupun gelar karya. Misalnya, proyek P5 mengambil tema "Kearifan Lokal", siswa bisa membuat produk-produk yang bahannya adalah komoditas khas dari daerah asal siswa.

  • Modal Sosial

Modal sosial bisa menunjang pelaksanaan gelar karya P5, misalnya adanya kolaborasi dan kerja sama yang baik antarwarga sekolah. Selain itu, rasa peduli, rasa memiliki, dan kekeluargaan tentunya akan sangat mendukung terlaksananya gelar karya P5.

  • Modal Agama dan Budaya

Produk kebudayaan di lingkungan siswa bisa menjadi salah satu penampilan untuk mendukung gelar karya P5, misalnya tari sawat buru, tari cakalele, tari-tarian( manari), dll. Adapun toleransi antarumat beragama juga akan mendorong kerja sama dalam pelaksanaan gelar karya P5.

  • Modal Finansial

Kita bisa memanfaatkan beberapa modal finansial untuk mendukung pelaksanaan gelar karya P5, misalnya menggunakan dana BOS, kas kelas, iuran komite, sponsor, dan lain-lain. Selain itu juga, jika dalam gelar karya ada penjualan produk, hasil penjualannya bisa menjadi kas untuk mendukung proyek selanjutnya.

  • Modal Politik

Adanya relasi yang baik antara pihak sekolah dengan lembaga di luar sekolah bisa menunjang pelaksanaan gelar karya P5, misalnya untuk mendukung finansial dari dana sponsor. Relasi dan komunikasi yang baik tentunya akan memperlancar cairnya dana dari sponsor. Jika gelar karya melibatkan masyarakat umum, kita bisa menggunakan kekuatan wali murid yang mungkin menjabat di posisi strategis, seperti perangkat desa, perangkat kecamatan, dan lain-lain untuk mendukung kegiatan atau menyosialisasikan kegiatan.

Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

Jawaban dari Pertanyaan pemantik di atas :

1.   Keterkaitan Modul 3.2. dengan Modul 1

a.   Keterkaitan Modul 3.2 dengan modul 1.1.

Pendekatan berbasis aset/kekuatan yang dipelajari di modul 3.2. akan mendukung terciptanya pembelajaran yang berpihak kepada siswa sehingga potensi siswa akan tergali secara maksimal(1.1)

b.   Keterkaitan Modul 3.2 dengan modul 1.2.

Modul 3.2. tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya akan mendukung peran guru, khusunya peran guru sebagai pemimpin pembelajaran yang akan mewujudkan pembelajaran yang berpihak kepada siswa.

c.   Keterkaitan Modul 3.2 dengan modul 1.3.

Modul 3.2. tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya akan membekali seorang guru untuk memanfaatkan aset yang ada di sekitarnya untuk mencapai visi yang impikan.

d.   Keterkaitan Modul 3.2 dengan modul 1.4.

Modul 3.2. tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya akan mendukung terciptanya budaya positif di lingkungan sekolah(1.4)

2.   Keterkaitan Modul 3.2. dengan Modul 2

a.   Keterkaitan Modul 3.2 dengan modul 2.1.

Pendekatan berbasis aset yang dipelajari di Modul 3.2. akan membekali guru dalam mengidentifikasi aset-aset di sekitarnya dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi (modul 2.1.)

b.   Keterkaitan Modul 3.2 dengan modul 2.2.

Guru sebagai pemimpin dalam pengelolaan sumber daya harus berada dalam kesadaran penuh dan menggunakan kompetensi sosial emosionalnya dalam memanfaatkan semua aset yang ada di sekitarnya(2.2)

c.   Keterkaitan Modul 3.2 dengan modul 2.3.

(3.2) Guru sebagai pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dalam identifikasi aset, sekaligus bisa menggali kekurangan-kekurangan atau masalah dengan menerapkan praktik coaching bersama dengan warga sekolah yang lain (2.3)

  3.    Keterkaitan Modul 3.2. dengan Modul 3.1.

(Modul 3.2) tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya akan mendukung peran seorang guru/kepala sekolah untuk membuat suatu keputusan . Apalagi, jika keputusan-keputusan itu berhubungan dengan beberapa aset yang dimiliki sekolah, baik aset biotik maupun abiotik  (Modul 3.1)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun