Mohon tunggu...
L4iliza Fayzza
L4iliza Fayzza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gangguan ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder) pada Anak

22 November 2022   22:53 Diperbarui: 10 Desember 2022   10:52 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Tipe sulit konsentrasi (Predominantly Inattentive Type)

Anak dengan tipe ini memiliki ciri sulit berkonsentrasi pada satu hal dalam satu waktu. Tidak bisa memperhatikan sesuatu dengan baik. Misal seperti, anak sulit memusatkan perhatian secara terus-menerus dalam suatu aktivitas, anak tampak tidak mendengarkan kalau diajak bicara.

3. Tipe kombinasi (CombinedType)

Apabila anak memiliki kriteria konsentrasi buruk dan hiperaktif– impulsif.

Apakah ADHD Terus Berlanjut Sampai Dewasa?

Sekitar dua dari lima anak dengan gangguan ADHD akan mengalami kesulitan pada usia 18. Gejala utama ADHD, seperti sebagai kesulitan perhatian, dapat meningkat seiring bertambahnya usia,masalah perilaku seperti ketidaktaatan atau agresi menjadi lebih buruk jika anak-anak tidak menerima bantuan. Oleh karena itu sangat penting bagi anak-anak untuk menerima bantuan sedini mungkin, untuk mencegah mereka mengembangkan masalah perilaku maladaptif lainnya.

Lalu bagaimana peran sekolah dalam mendidik anak dengan gangguan ADHD ? Dalam hal ini pihak sekolah terutama guru haruslah memahami sikap maupun perilaku siswanya yang mengalami gangguan ADHD serta memahami sudut pandang perkembangan terkait dengan lemahnya konsentrasi dari siswanya.  Tidak hanya itu pula guru juga harus dibekali pengetahuan tentang definisi, penyebab, dan sifat dasar serta perilaku yang dialami oleh penderita adhd. Untuk itu pihak sekolah juga dapat menyediakan narasumber untuk memberikan pengetahuan tentang gangguan adhd serta bagaimana cara yang tepat untuk mendidik siswanya yang mengalami gangguan tersebut.

Sekolah juga dapat memberikan kesempatan pada siswanya untuk mendapatkan layanan -layanan pendidikan yang sama dengan siswa lainnya. Sekolah juga perlu memiliki layanan program yang dapat membantu meminimalisir kesulitan belajar pada anak dengan gangguan adhd, misalnya dengan menerapkan program sejenis Rencana Pendidikan Individual (IEP). Yang mana program yang akan diterapkan tersebut dapat memberikan belajar sesuai dengan kesulitan-kesulitan serta kekurangan dalam diri siswanya sehingga mereka dapat beradaptasi dengan tuntutan dari sekolah. 

Pihak sekolah juga bisa berkerjasama dengan seorang psikolog untuk membantu program maupun layanan yang akan diterapkannya dalam memberikan pendidikan yang layak untuk siswa yang mengalami ganguan adhd.

Pemberian dan penerapan program serta layanan pendidikan yang tepat kepada anak dengan gangguan ADHD akan dapat memberikan manfaat yang baik bagi mereka.

Refernsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun