Mohon tunggu...
L H
L H Mohon Tunggu... profesional -

seorang ibu yang senang membaca & menulis ------------------ @ di Kompasiana ini TIDAK pernah pakai nick lain selain nama asli yg skg disingkat menjadi LH.----- di koki-detik pakai nick 'srikandi' \r\n\r\n----------------\r\nMy Website: \r\nhttp://www.liannyhendranata.com\r\n\r\n----------------\r\n\r\nmy twitter : \r\nhttp://twitter.com/#!/Lianny_LH\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menetralisir Stress Secara Cerdas

20 November 2011   13:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:25 1852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gangguan kejiwaan yang terlihat ‘biasa’ dianggap umum yaitu, Trichotillomania, atau lebih dikenal dengan sebutan ‘trich’, yaitu gerakan reflek dalam bentuk penyiksaan diri yang ditunjukkan dengan berulang kali menjambak rambut sendiri jika dalam kondisi tertekan.Ada lagi Aboulomania bisa didefinisikan sebagai ‘penyakit’ keraguan atau ketidakmampuan seseorang untuk memutuskan masalah apapun, kondisi ketika mendapat tekanan keadaan, yang muncul rasa bingung tidak bisa berpikir sama sekali.

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menetralisir ketegangan jiwa yang membawa kita ke alam frustasi, diantaranya, pergi mencari situasi baru dengan belibur dan menjalankan hobi pribadi, melakukan pertolongan dengan mengikuti kelas-kelas pelatihan relaksasi seperti yoga, meditasi dan sejenisnya.

[caption id="attachment_143558" align="aligncenter" width="300" caption="by google"][/caption]

Beberapa hal yang bisa kita terapkan untuk menetralisir stress yang ada, diantaranya:

ªMampu bertoleransi dalam berinteraksi dengan sesama

ªMempunyai rasa sayang terhadap siapapun

ªMementingkan kepentingan umum, diatas kepentingan sendiri

ªMempunyai sikap musyawarah untuk kebahagiaan bersama

ªRendah hati, tetapi tinggi/ kuat iman

ªBerusaha menjadi contoh kebaikan disetiap kelakuan

ªMempunyai kepercayaan diri yang kuat

ªMencintai tubuh sendiri sebagai kepunyaan Tuhan

ªMenerima segala yang terjadi dengan rasabersyukur

Stres membuat kita frustasi, berlanjut kearah depresi, saat ini orang yang menderita ‘sakit jiwa’ semakin bertambah, terutama ‘sakit jiwa’ terselubung.Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawatimengatakan, Pasien gangguan jiwa ringan tahun 2010 mencapai 159.029 orang. Sampai triwulan kedua 2011 jumlahnya sudah mencapai 306.621 (media online)

Yang bermasalah dalam pengobotan, penderita tidak merasa dirinya bermasalah,bahwa dia bergaul dalam masyarakat luas, tetapi pemikiran dan pola interaksinya membuat lingkungannya tidak nyaman dan tidak tertutup kemungkinan, terjadi bentrokan fisik dan psikis yang parah, sebab diri orang tersebut, sering bertindak sebagai penyerang dan penghujat.

Teknologi kedokteran semakin canggih, saat ini mampu mengadakan pemeriksaan pada seseorang, apakah dia menderita depresi, hal tersebut bisa diukur melalui Air Liur, Urin dan setiap helai rambut. Orang yang stresmengandung hormon stres yang disebut kortisol.Hormon ini biasanya dilepas tubuh saat mengalami stres atau reaksi psikologis dan fisiologis atas perubahan situasi yang tidak dapat diterimanya.

Penulis studi Stan Van Uum dan Gideon Koren (Times of India) mengatakan: ”Kadar kortisol di rambut dapat menjadi prediktor kuat terjadinya serangan jantung, Ini bisa menjadi penanda biologis adanya stres kronis pemicu serangan jantung. Menjadi penting karena langkah pencegahan bisa dilakukan sedini mungkin sebelum serangan terjadi, sebab “Stres bisa dinetralisir”

Jangan Tunggu menjadi penderita stroke atau penyakit berat lainnya, mari kita mulai melakukan langkah-langkah cerdas untuk menetralisir stres yang ada dalam hidup ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun