---
3. Akuntansi Syariah: Menjamin Laporan Keuangan yang Halal dan Transparan
Akuntansi syariah bertujuan memastikan laporan keuangan bisnis sesuai dengan syariah, yaitu:
Transparansi dan Kejujuran: Semua pendapatan dan pengeluaran harus tercatat tanpa rekayasa.
Pemisahan Dana Halal dan Haram: Jika ada pendapatan non-halal, harus segera disalurkan sebagai sedekah.
Pengakuan Zakat: Zakat bisnis harus dihitung dan dilaporkan sebagai kewajiban sosial.
Contoh Penerapan:
Bisnis yang mendapatkan keuntungan Rp500 juta wajib menghitung zakat 2,5% dari keuntungan bersih. Penghitungan ini dicatat dalam laporan keuangan sebagai pengeluaran wajib.
Referensi:
IAI (2016). PSAK Syariah: Standar Akuntansi Keuangan Syariah. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
Website Dewan Syariah Nasional (www.dsnmui.or.id).