Mohon tunggu...
Kyzia Tampung
Kyzia Tampung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya suka mendengarkan musik, membuat crochet dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mengungkap Sejarah dan Resep Bubur Manado: Kuliner Khas dari Sulawesi Utara

16 Mei 2024   21:05 Diperbarui: 18 Mei 2024   00:34 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bubur Manado atau tinutuan merupakan masakan khas  Manado,  Sulawesi Utara, dan salah satu makanan lezat paling terkenal di daerah tersebut. Bubur Manado tidak hanya umum disantap di Sulawesi Utara, tetapi juga  di kota-kota lain di Indonesia, seperti Toli Toli di Sulawesi Tengah. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang sejarah, rasa, dan pembuatan bubur asli Manado.

Sejarah Bubur Manado: Warisan Zaman Penjajahan Belanda


Bubur Manado telah menjadi bagian dari warisan kuliner Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Saat itu, kebijakan monopoli dan tanam paksa menyebabkan terpuruknya perekonomian masyarakat. Akibat perang yang berulang kali terjadi, masyarakat  takut meninggalkan rumah untuk membeli makanan atau mengumpulkan makanan dari ladang. Pasalnya, masyarakat memanfaatkan makanan yang tersedia di daerahnya.


Perempuan memanen sayuran seperti bayam dan kangkung, serta umbi-umbian seperti labu kuning, talas dan singkong. Campurkan bahan-bahan tersebut  dengan nasi untuk membuat bubur. Ternyata makan sayur dan kentang dengan nasi memang sangat nikmat dan digemari banyak orang. Sejak saat itu masakan Tinutuan mulai dikenal luas di masyarakat. Sejak tahun 1970an, bubur Manado telah dijual di berbagai penjuru Kota Manado, sehingga semakin menambah keragaman kuliner kota tersebut.
 

Kelezatan Bubur Manado

Tinutuan atau Bubur Manado juga dikenal sebagai makanan khas Minahasa, Sulawesi Utara. Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran dan tidak mengandung daging, sehingga bisa menjadi makanan pergaulan antarkelompok masyarakat di Manado. Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya seperti ikan asin dan sambal terasi. Walaupun demikian, tinutuan umumnya tetap dapat ditemukan di berbagai rumah makan di luar waktu sarapan.

Resep Autentik Bubur Manado


Berikut adalah cara membuat Bubur Manado yang autentik:
Bahan:
-1 mangkok nasi
-1250 ml air
-200 gram labu kuning, dikukus
-1 buah ubi kuning, dipotong dadu
-1 buah jagung, dipipil
-1 ikat daun bayam, dirajang kasar
-1 ikat daun kemangi
-1 lembar daun kunyit
-3 batang serai, digeprek
-2 batang daun bawang, diiris halus
-3 siung bawang putih, dicincang
-1 sdm minyak
-1/2 sdt garam
-1 sdt kaldu bubuk
-1/2 sdt merica


Bahan Pelengkap:
-Ikan asin
-Sambal terasi


Cara Membuat Bubur Manado:
1.Campurkan nasi, jagung, ubi, dan serai dalam panci. Tambahkan 1000 ml air dan masak sampai ubi empuk.
2.Lumatkan labu kukus dan sisihkan.
3.Tumis bawang putih dengan minyak sampai layu, lalu sisihkan.
4.Tambahkan 250 ml air dan labu yang telah dilumatkan ke dalam panci berisi bubur. Masukkan daun bayam, daun kunyit, garam, kaldu bubuk, dan merica. Koreksi rasa.
5.Tambahkan bawang putih tumis dan daun kemangi. Aduk rata.
6.Sajikan bubur dengan bahan pelengkap seperti ikan asin dan sambal terasi.


Variasi bubur Manado bermacam-macam tergantung bahan yang digunakan dan selera selera pribadi. Misalnya, ada orang yang menambahkan daun gedi atau daun melinjo untuk menciptakan tekstur dan rasa yang berbeda. Beberapa orang menambahkan irisan tomat atau cabai untuk memberi rasa pedas pada bubur Manado. 

Biasanya berbagai bahan pelengkap digunakan untuk menggugah selera. Ikan asin adalah lauk klasik, dan kontras rasa asinnya sangat lezat. Rasa sambalnya yang khas memberikan rasa pedas yang membuatnya semakin nikmat. Ada pula yang menyajikan bubur Manado dengan perkedel jagung atau fufu tuna bonito. Ini menambah  rasa dan tekstur pada hidangan ini.

By: Kyzia Sharon 

Mahasiswa Universitas Airlangga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun