Saat seorang raja dan ratu bisa menjadi budak dalam waktu yang singkat dan tidak ada gugat karena terbelenggu oleh aturan mereka sendiri.
Jadi, bila saat ini ada yang memanfaatkan kekacauan sebagai jalan utama, nampaknya kita telah menerima sifat Sengkuni sebagai bagian dari kita. Kita lebih suka melihat orang lain sengsara tapi takut jika kita sendiri yang sengsara.Â
Lebih suka menghujat tapi tidak terima bila dihujat. Maka yang seperti ini sebenarnya sudah di atas Sengkuni itu sendiri. Dia menghasut karena punya tujuan, sedangkan tujuan dari menghasut kita apa? Ingin dikenal? Ingin dikata hebat? Hanya Kita sendiri yang bisa menjawabnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H