Untuk menghindari kesepian dan mengembangkan keterampilan sosial, orang tua bisa mendorong anak untuk bertemu dan bermain dengan teman-teman. Mengikutsertakan anak dalam kegiatan ekstrakurikuler atau komunitas tertentu bisa membantu mereka belajar berbagi, berkomunikasi, dan membangun hubungan sosial yang sehat.
3.Mendorong Ekspresi Diri
Anak tunggal sering kali punya banyak waktu sendiri, dan ini bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan perasaan atau emosi mereka lewat kegiatan yang mereka sukai. Baik itu menggambar, menulis, bermain musik, atau berolahraga, memberikan anak kesempatan untuk mengekspresikan diri dengan cara yang positif sangat penting untuk kesehatan mental mereka.
4.Mengajarkan Berbagi dan Empati
Meskipun anak tunggal tidak memiliki saudara kandung, orang tua tetap bisa mengajarkan mereka nilai-nilai berbagi dan peduli kepada orang lain. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengajak anak melakukan kegiatan sosial atau sukarelawan. Ini membantu mereka mengembangkan rasa empati dan kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain secara sehat.
Pendapat dari Isabella Riyadi (Quora, 2016)
Menurut Isabella Riyadi, seorang anak tunggal seringkali merasa kesepian sejak kecil karena tidak memiliki teman bermain di rumah. Perasaan kesepian ini biasanya berkurang seiring bertambahnya usia, saat anak sudah memiliki banyak teman dan hobi. Namun, perhatian penuh dari orang tua yang diberikan kepada anak tunggal bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, anak merasa dihargai dan dicintai, tetapi di sisi lain, terlalu banyak perhatian bisa membuat mereka menjadi sangat terlindungi (overprotected), bahkan cenderung manja. Isabella juga menyoroti bagaimana ekspektasi orang tua terhadap anak tunggal sering kali lebih tinggi, yang bisa menambah beban psikologis.
Jadi, meskipun menjadi anak tunggal bisa terasa berat, jika didukung dengan perhatian dan pemahaman yang tepat, anak tunggal punya potensi untuk tumbuh dengan kesehatan mental yang kuat dan seimbang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H