Dari pemahaman tersebut, maka pengembangan smart village didasarkan kepada pendekatan dari bawah "bottom-up" atas prakarsa dan keinginan masyarakat, sehingga adanya penguatan kelembagaan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah desa melalui pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dengan pemanfaatan teknologi informasi sepenuhnya dilakukan dalam kapasitas pemerintah sebagai fasilitator.
Dengan begitu, maka sasaran masyarakat yang dituju jelas merupakan kategori masyarakat menengah, miskin dan belum terberdayakan, sehingga pengembangan teknologi informasi mampu mendorong kelompok masyarakat tersebut mencapai peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup.
Pengembangan smart village dalam prosesnya memerlukan analisis yang baik mengenai berbagai nilai, karakter dan norma yang ada di masyarakat, hal ini menjadi penting dikarenakan masyarakat ditempatkan sebagai customer dari teknologi informasi. Masyarakat diberikan prioritas mengenai potensi dan karakter mana yang ingin dikembangkan dan dilembagakan melalui dukungan teknologi informasi, sehingga akan tercipta pemanfaatan teknologi yang tepat guna didasarkan kepada kebutuhan dan karakter masyarakat dalam kerangka smart village.
Alasan lainnya yaitu dengan adanya identifikasi secara mendalam terhadap berbagai nilai, karakter dan norma yang ada, maka akan menentukan ukuran dari teknologi informasi yang akan dipergunakan, mengingat adopsi teknologi informasi dalam prakteknya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga pada akhirnya diharapkan akan terjalin kesesuian antara nilai, karakter, norma dan masalah dengan teknologi informasi dalam pengembangan smart village.
Dari pemahaman tersebut, menunjukan bahwa terdapat perbedaan tujuan pengembangan smart village jika dibandingkan dengan smart city, penyesuaian teknologi informasi dengan nilai, karakter dan norma yang ada di desa akan mampu menciptakan sinergitas diantara keduanya dan akan mampu mewujudkan pemberdayaan, penguatan kelembagaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan yang didasarkan atas pemanfaatan teknologi informasi.
Keterangan: Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal dengan judul: Pengembangan Konsep Smart Village Bagi Desa-Desa di Indonesia
Tautan/Link artikel penuh di jurnal IPTEK-KOM: jurnal.kominfo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H