saat itu saat Dia masih kecil.  merasa heran melihat orang-orang di mana-mana memakai pakaian yang serupa Dan terpikir dalam dirinya yang masih kecil saat itu,  apakah ini sebuah keharusan ? bahwa kita harus sama dan seragam? Apakah salah jika tampil dan berpakaian berbeda ?
ini membuatnya terpancing, ternyata pola pikir dan cara pandang orang-orang di tahun 1970-an Pada saat ia masih kecil tidak jauh berbeda dengan pola pikir dan cara pandang orang-orang di zaman milenial saat ini. Â mereka masih merasa aneh dan memandang ganjil pada orang-orang yang berani tampil merdeka. mereka masih belum bisa menerima orang-orang yang berpakaian yang berbeda dengan pakaian mereka.
Welldo bercerita kenapa dia berpakaian yang menurut kebanyakan orang menjadi aneh. Â Konon, Bahwa dulu pernah terjadi karena Dia mengalami sakit, Â sehingga mengalami mati suri selama 4 sampai 5 jam. Â Ibu bernazar kepada Tuhan dalam tangisnya, Â Ya Tuhan andai kata anak saya ini bisa hidup kembali maka saya akan berjanji senakal apapun anak saya ini kelas saya tidak akan melarang dan menghalanginya.
Ceritanya, pada saat ibu selesai bernazar tiba-tiba tubuh saya yang masih kecil yang sudah dibalut kain kafan tiba-tiba bergerak dan ... ***
Selanjutnya, Â mulai menyadari makna spiritual dan fungsi bagian yang merdeka semacam ini buat dirinya sendiri. Ia menjadi berbeda bukanlah tujuan pribadi berpakaian melainkan karena hanya ingin. Â dia mengikuti suara kemerdekaan yang muncul dari dalam diri. Â Sekalipun harus bertentangan gan dengan orang lain. Â
Bagi saya pakaian sama sekali tidak ada kaitannya dengan sistem moralitas dan perilaku . bagi saya pakaian itu bebas dari identitas apapun. Â seseorang disebut baik dan beradab bukan karena pakaiannya melainkan oleh karena perkataan dan perbuatan.
Bagi orang pada umumnya, Â fungsi pakaian di samping sebagai pelindung tubuhnya , bahkan juga berfungsi sebagai topeng untuk melindungi martabat dan kehormatannya di mata masyarakat dan komunitasnya. Â Maka pakaian sering kali dipakai untuk tujuan dan kepentingan-kepentingan tertentu agar lebih dihormati dan lebih bermartabat atau paling tidak pada umumnya mereka mencari aman bersembunyi di balik pakaian yang dipilihnya agaknya sudah menjadi budaya turun temurun dari manusia.
Hanya sebagai topeng sehingga muncullah pakaian-pakaian beridentitas tertentu. Â pakaian-pakaian orang-orang terhormat, Â sehingga muncul ada pakaian taqwa, yang beradab dan ada pakaian yang tidak beradab, karena dianggapnya ganjil dan tidak seperti umumnya kemudian banyak orang yang bersembunyi di balik topeng.
pada sangkanya yang beradab dan tampaknya bagai orang yang saleh dan beragama, Â namun faktanya tidak sedikit orang-orang yang bertopeng pakaian-pakaian. Â orang-orang yang beragama ini, Â perkataannya justru sering kali menyakitkan dan merendahkan yang lain. Â yang tidak sepaham dan keyakinan mereka menjadi arogan dan merasa benar sendiri, Â tidak mempunyai rasa hormat sedikitpun pada orang yang lebih tua.
Tidak sedikit orang-orang yang nampaknya beradab karena berpakaian takwa, mengukur orang lain baik atau buruk beriman atau kafir dari pakaian yang dipakai. Â mereka tidak mampu melihat seseorang dari perbuatannya, Â mereka menjadi buta mereka hanya melihat orang baik atau tidak dari pakaiannya pakaiannya sopan atau tidak pakainya ungu atau tidak
statemen agama yang berbunyi barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka.  Bagi sebagian orang  ini statemen yang konon  tidak logis dan tidak ilmiah.  ini seringkali dipakai oleh orang yang fanatik beragama tetapi bodoh.  untuk menjatuhkan martabat dan kehormatan keagamaan dan keimanannya seseorang yang dianggap luar dan bertentangan dengan aliran pemahaman dan keyakinannya .