PEREMPUAN RANTAU
: seorang yang sudah berbagi kisah hidupnya
perempuan rantau
kulihat betapa keruh hatimu
melintas sungai nasib abu-abu
bukan saja raga dipagari aturan
juga hati senantiasa dirajam kerinduan
bekerudung doa berenda cinta
merangkak di atas jalan takdir berbisa
kupahami makna di matamu yang bisu
harapan bergulung-gulung di balik bergumpal badai
kesabaran diuji beribu kenyataan serasa empedu
ketangkasan lahir dari kehidupan yang bergelombang
namun kau yakin keindahan bukan mimpi
ia ada setelah perjuangan usai
ia bercahaya di atas air mata ketegaran yang membatu
Baozhong, 7 Maret 2012
MEMBUKA HATI
:sahabatku
Di tarian detik, kita berdekap dengan sepasang kata. Perpisahan. Di sebuah pilihan yang tiba-tiba mengantar kita ke keabadian yang senyap. Mengirim ngilu ke ulu hati. Mengantar kita ke kosongan yang panjang.
Andai ada yang bisa aku ubah. Aku memilih tak pernah mengenalmu. Sehingga tak mengenal cinta juga duka yang membuat bahagiaku runtuh.
Aku singgahi persimpangan ini, aku datang mengail kenyakinan. Meski akhirnya aku tahu, tak ada siapa-siapa di sini. Tak juga kau. Aku hanya datang memungut semua jejak. Lalu membuka hati dengan lapang. Menghembuskan segala luka ke udara perlahan-lahan. Walau aku tahu, aku tetap tak pernah kuasa membunuh setiap kenangan. Namun, aku akan melepas baju masalalu. Menuju hidup baru.
Baozhong, 27 April 2012
LAMPION HARAPAN
: sahabatku
Adakalanya, kau memang tak kuasa. Menahan ingatan, untuk tak pernah kembali ke kenangan. Sekali pun telah kau bunuh dengan sumpah. Kau tutup pintunya. Di atas keyakinanmu. Kau kira masalalu telah kiamat. Lalu sepasang kakimu seperti detik ingin mengejar abad-abad menjauhi kisah pedih.
Dan kutemui hatimu. Berhanyut-hanyut pada kekosongan. Di atas pencarian yang entah. Pada sepi yang kau anggap lebih memahamimu. Sunyi-sunyimu membeku di atas waktu.
Meski telah kuceritakan padamu, di Alisan keabadian sakura telah dilakoninya berabad-abad. Serupa lampion-lampion yang terus memanjat langit meski tak ia yakini bertemu tuhan. Namun hatimu tetap membatu.
Doa-doaku akan senantiasa leleh mengantar wangi dupa ke surga. Berharap langit mengirim keajabaiban. Menyembuhkan rasamu yang patah. Sehingga dukamu tak panjang. Lalu kulihat di matamu, cinta serupa bayi. Lahir di sana.
Baozhong, 19 April 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H