Hal itu pula yang tejadi di Nduga baru-baru ini, dimana OPM membantai dengan sadis 31 pekerja jembatan Trans Papua yang sebagian sampai saat ini belum diketemukan jasadnya berada dimana, Sangat miris memang mendengarnya.
Kedua, rakyat Papua membutuhkan banyak hal, anak-anak Papua membutuhkan pendidikan yang layak, pemudanya butuh kesempatan untuk berkarya, para mamanya butuh tempat yang layak untuk berjualan dan para lelaki membutuhkan kesempatan untuk mengais rezeki yang layak untuk menghidupi keluarganya.
Papua membutuhkan hal-hal tersebut untuk membangun Papua dari ketertinggalan. Dan coba tebak, anggota-anggota OPM dan para simpatisannya tidak pernah membantu rakyat Papua untuk mendapatkan kebutuhannya tersebut.
Bila anda pernah ke Jayapura, Merauke, Biak atau kota-kota lain di Papua, maka akan terlihat bahwa Papua bukan daerah yang tertinggal, Papua tak jauh beda dengan kota-kota di Jawa atau daerah lain, atau bahkan Papua lebih Maju.
Tetapi bila anda mencoba masuk lebih dalam, terutama ke daerah yang merupakan markas-markas kelompok KKSBÂ OPMÂ di pedalaman Papua, maka akan terlihat sebaliknya.
Pembangunan tentunya membutuhkan kestabilan keamanan, dengan keberadaan kelompok KKSB di suatu daerah hal tersebut berarti menghambat pembangunan di daerah tersebut, karena mereka dengan sadarnya menentang pembangunan di tanah Papua.
Beberapa pihak mengatakan bahwa rakyat pedalaman Papua membutuhkan modal transportasi yang baik untuk memajukan kesejahteraannya, namun ketika akses jalan sudah dibangun, jembatan dibangun tapi selalu diganggu oleh kelompok separatis ini.
Menurut saya untuk memajukan kesejahteraan dan meningkatkan pembangunan di daerah tersebut, maka tidak boleh ada kelompok OPM ini di daerah tersebut karna akan mengganggu jalannya pembangunan yang dinantikan oleh masyarakat.
Ketiga, tentang tokoh-tokoh OPM di luar negeri. Sejujurnya ada banyak kekecewaan saya terhadap tokoh-tokoh OPM di luar negeri.
1. Â Â Â Â Tokoh-tokoh ini sering membiarkan konflik Papua di luar negeri tapi tidak pernah menjelaskan tentang keberadaan kelompok-kelompok OPM/KKSB sebagai salah satu aktor dalam konflik Papua, secara tidak langsung mereka memprovokasi terjadinya perang Suku yang merugikan warga Papua sendiri.
2. Â Â Â Â Gaya hidup mereka yang tidak acuh terhadap kesengsaraan rakyat Papua di Papua. Entah sengaja atau tidak, mereka seringkali memposting foto-foto yang menggambarkan kenyamanan dan kemewahan kehidupan mereka di luar negeri. Padahal mereka mengklaim sibuk memperjuangkan nasib orang Papua di dunia internasional.Â