Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biarlah

20 November 2018   17:48 Diperbarui: 20 November 2018   17:54 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku manusia tak sempurna

Tak bergelimang harta

Wajah pun biasa saja

Bahkan air mata pun tak punya

Maka wajar saat aku dianggap tiada

Lenyap seiring napas senja

Pudar seiring waktu bicara

Mengingatnya pun tak pernah ada

Laksana tumpukkan sampah di pagi buta

Di pinggir jalanan tak sedap di mata

Berterbangan tak berguna

Pikirnya, merusak pemandangan saja

Sungguh tak pernah di sangka

Sakitnya begitu luar biasa

Saat ketulusan di sia-sia

Menoleh pun serasa berat matanya

Namun hatiku masih ada cinta

Senyumku selalu tak berubah

Sesakit apapun luka

Ku coba selalu tertawa

Biarlah cinta berhenti di mata

Walau bibir tak sepatah kata

Biarlah waktu kan bicara

Kalau kita pernah bersama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun